BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Sidang kasus operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI yang menyeret nama Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara, kembali digelar di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Bandar Lampung, Senin (20/1/2020).

Dalam sidang kali ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK RI menghadirkan enam saksi. Adapun keenam saksi tersebut yakni, Raden Syahril, Agung Ilmu Mangkunegara, Taufik Hidayat, Sri Widodo, Sairul Hanibal, dan Abdurahman.

Dalam persidangan, Raden Syahril mengaku telah menerima aliran dana fee proyek untuk diteruskan kepada Bupati Lampung Utara nonaktif Agung Ilmu Mangkunegara, karena dianggap masih ada hubungan kerabat sejak tahun 1995. Sejak dirinya menikahi sepupu orang tua dari Agung.

"Saya pernah diminta Agung untuk mendapat tugas khusus pada Juli 2019 lalu. Dimana Syahbudin menghubungi saya untuk bertemu. Disampaikan dia bahwasanya ada dana perencanaan sebesar Rp1 miliar," kata Raden Syahril.

Pria yang kerap disapa Ami ini menjelaskan, satu pekan kemudian dirinya dihubungi oleh Syahbudin, untuk menyerahkan uang itu melalui Reza yang merupakan suruhan Syahbudin. Dimana ia minta ketemuan di salah satu swalayan, yang berada di Jalan Pramuka, Bandar Lampung. Untuk memberikan yang dimasukkan je dalam kardus air mineral sebesar Rp600 juta.

"Uang ini diserahkan kepada Agung sepekan kemudian di rumah dinas. Saya menemui Agung diruang tv. Saya membawa uang itu dan saya mengatakan ini titipan Syahbudin. Uang itu saya letakkan di bawah meja, setelah itu saya keluar," jelas Ami.

Untuk tahap selanjutnya di Oktober 2019 lalu, Ami menjanjikan untuk bertemu lagi di Jalan Danau Singkarak untuk menyerahkan uang Rp400 juta. Setelah bertemu, Reza mengeluarkan kresek berisi uang pecahan Rp50 ribu sebanyak 4 bundel dan Rp100 ribu dua bundel.(FEBRI/PRO2)