Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Masuk Pancaroba, BMKG Minta Waspadai Potensi Angin Kencang dan Puting Beliung
Lampungpro.co, 28-Oct-2019

Heflan Rekanza 864

Share

JAKARTA (Lampungpro.co): Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau untuk mewaspadai potensi fenomena yang terjadi saat musim pancaroba. "Waspadai potensi angin kencang disertai petir dan puting beliung yah sob di musim pancaroba. Termasuk adik-adiknya yang suka masuk ke pusaran angin dikasih tahu yah, kita manusia bukan tokoh anime", tulis BMKG melalui akun Twitter-nya, @infoBMKG.

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin mengatakan, ada beberapa fenomena ekstrem yang harus diwaspadai. Fenomena itu di antaranya hujan lebat sporadis disertai kilat atau petir, puting beliung, hujan es, dan angin kencang. Menurutnya, puting beliung adalah fenomena angin kencang yang bentuknya berputar menyerupai belalai, keluar dari awan cumulonimbus (CB), dan terjadi di daratan. Sementara, puting beliung yang terjadi di perairan disebut water spout.

"Puting beliung terbentuk dari jenis awan CB. Tetapi tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena puting beliung. Ada kondisi tertentu yang menyebabkan terjadinya puting beliung seperti kondisi labilitas atmosfer yang melebihi ambang batas tertentu yang mengindikasikan udara sangat tidak stabil," kata Miming, Senin (28/10/2019).

Miming menjelaskan, puting beliung umumnya terjadi pada periode masa transisi atau peralihan musim (Maret-Mei) atau (September-November). Adapun hujan es merupakan fenomena cuaca yang terjadi saat hujan disertai dengan jatuhan hidrometeor dalam bentuk butiran es berukuran kecil. "Di Indonesia, fenomena hujan es dapat berlangsung dalam durasi yang singkat, biasanya tidak lebih dari 10 menit," jelas dia.

Hujan es biasanya terjadi pada musim transisi atau peralihan, baik dari musim kemarau ke musim penghujan (bulan September-November) atau dari musim penghujan ke musim kemarau (bulan Maret-Mei) di wilayah Indonesia. Ciri khas kondisi cuaca yang dapat menimbulkan fenomena hujan es, di antaranya:

Biasanya pada pagi hingga siang kondisi cuaca cukup panas dan terik. Kondisi panas pada pagi hari ini dapat memicu konvektivitas (pertumbuhan awan akibat faktor utama pemanasan permukaan bumi) tinggi pada siang hari. "Sehingga, awan-awan jenis Cumulonimbus (CB) dapat tumbuh relatif lebih cepat pada siang hari. Kondisi ini secara visual dapat dilihat dari warna awan yang berubah cepat dari yang awalnya putih menjadi gelap," ucap Miming.

Ketika kondisi ini diiringi angin yang bertiup lumayan kencang, maka perlu diwaspadai dapat terjadi kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir, angin kencang, hujan es, bahkan puting beliung. "Dari jenis awan CB inilah fenomena hujan es, puting beliung dapat terjadi. Biasanya awan-awan CB karena proses konvektif ini terjadi pada masa-masa transisi musim tadi," terang dia.(**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Era Digital, Era Journalist No Borders, Masih...

Ini adalah refleksi tajam terhadap etos kerja jurnalisme lapangan,...

787


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved