BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Lebih dari 100 juta orang di Indonesia menggunakan media sosial. Hal ini bisa menjadi dampak positif juga bisa menjadi negatif apabila tidak bijak dalam menggunakan media sosial. "Media paling bebas menyampaikan ekspresi, pengguna paling banyak," kata Sekretaris Jenderal Relawan TIK Sahid Hasibuan dalam sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) bersama Netizen Lampung, di Hotel Horison Bandar Lampung, Selasa (25/7/2017) malam.

Saat ini, banyak netizen menjadi korban sekaligus pelaku hoax. Untuk itu, Sahid mengajak netizen memperhatikan kredibilitas sumber berita sebelum menyebarkan ke orang lain. Apabila kredibilitas sumber belum diketahui, lebih baik memikirkan apakah ada manfaat untuk menyebarkannya.

Sebagai salah satu pengguna media sosial teraktif di dunia, Sahid mengajak netizen menggunakan media sosial memberikan pesan positif. Apabila ada pesan yang benar, tapi berdampak negatif, Sahid mengimbau netizen untuk mengabaikannya. "Pesan yang benar, baik dan bermanfaat," kata dia.

Namun, jika ada pesan beredar di media sosial yang kurang baik, Sahid mengajak netizen mengecek ulang kebenarannya. Saat ini, media sosial banyak bertebaran berita hoax. Salah satunya ia menyebutkan biasa menggunakan kata "Copas grup sebelah".

Sebagai media umum, netizen diharapkan tidak menyampaikan isi hati di media sosial secara berlebihan. Hal ini untuk mengantisipasi kejahatan dunia maya. "Hindari juga mempublikasikan kartu identitas, sangat bahaya," kata Sahid. 

Selain Sahid, sosialisasi menghadirkan pemateri Kabid Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Provinsi Lampung Fajar Isnawan dan salah satu relawan TIK Lampung Rifki Indrawan. Selain itu sosialisasi dimoderatori oleh wartawan senior Juwendra. (ESYA/PRO2)