JAKARTA (Lampungpro.com): Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengakui ada oknum aparatur desa yang terlibat gerakan-gerakan politik tertentu pada pilpres 2019. Perangkat desa dinilai memiliki peran penting dalam menggerakkan suara masyarakat. "Kami sayangkan," ujar dia, Selasa (11/6/2019) kemarin.
Menurut Tjahjo, seharusnya organisasi kepala desa, organisasi mantan kepala desa, organisasi perangkat desa, tidak digerakkan oleh elemen-elemen politik Menyikapi kasus itu, Kemendagri mengumpulkan seluruh kepala desa untuk mengingatkan kembali fungsinya untuk melayani masyarakat dan bukan untuk kepentingan golongan tertentu. Perangkat desa semestinya bersikap netral.
Aparatur negara boleh memiliki sikap politik, namun tidak dengan bergabung dalam organisasi yang berafiliasi dengan partai politik. Boleh berempati, berpartisipasi, atau menjadi bagian dari partai politik. Tapi kepala desa, kalau bisa organisasinya satu, itu yang kami harapkan," ujar dia.
Ia mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memenuhi segala tuntutan dan kebutuhan perangkat desa dalam menunjang kinerjanya. "Penerimaannya setingkat dengan golongan II, termasuk gaji THR, gaji keempat belas juga, dan tunjangan-tunjangan lainya sudah dipenuhi oleh Bapak Presiden," ujar politikus PDIP ini.(**/PRO2)
Berikan Komentar
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan media sosial dapat menjadi alat...
1103
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia