JAKARTA (Lampungpro.co): Pemerintah terus mendorong keterlibatan aktif masyarakat desa dalam mendukung program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto mengatakan, pentingnya peran desa sebagai lumbung penyedia bahan baku pangan, untuk mendukung keberlanjutan program MBG.
Dalam kegiatan sharing knowledge bertajuk "Desa Berketahanan Pangan dan Iklim" yang digelar di Jakarta, Yandri menekankan bahwa desa memiliki potensi besar dalam hal ketahanan pangan.
"Saya berharap melalui gerakan menanam, semuanya bisa menyambut program MBG dengan kesiapan penuh, karena butuh banyak bahan baku setiap hari, dan desa bisa jadi penyedia utama," kata Yandri Susanto, Selasa (17/6/2025).
Menurut Yandri, hingga kini telah berdiri 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 26 provinsi. Jumlah tersebut, nantinya akan terus bertambah seiring ekspansi program MBG.
Yandri pun berharap, agar desa-desa segera memulai program ketahanan pangan berbasis komoditas lokal, agar dapat memenuhi kebutuhan dapur-dapur MBG.
"Ke depan akan ada 30 ribu dapur MBG. Itu butuh pasokan tomat, cabai, telur, ikan, daging ayam dalam jumlah besar, jadi kalau bukan dari desa, dari mana lagi," ujar Yandri Susanto.
Sementara itu, Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas, Anang Noegroho menyebutkan, sinergi antara program pemerintah dan gerakan masyarakat desa sangat penting, karena desa adalah kekuatan utama dalam membangun ketahanan pangan nasional.
"Jika semua ini dikelola dengan baik, maka desa bisa menjadi penopang utama pasokan pangan untuk program MBG, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya," sebut Anang Noegroho.
Kementerian Desa juga membuka peluang kolaborasi dengan perguruan tinggi, lembaga riset, dan sektor swasta, untuk mendorong inovasi dalam pengelolaan pangan desa.
Pendampingan teknologi pertanian, pelatihan kewirausahaan, serta akses pasar yang berkelanjutan akan menjadi kunci agar produksi pangan desa, agar mampu memenuhi standar dan kuantitas yang dibutuhkan program MBG.
Tak hanya untuk pemenuhan gizi, peran desa dalam program MBG juga diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi lokal yang lebih mandiri dan berdaya saing.
Dengan terserapnya hasil pertanian dan peternakan desa ke dalam rantai pasok nasional, akan tercipta lapangan kerja, peningkatan pendapatan warga, serta tumbuhnya unit-unit usaha baru berbasis pangan. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Bandar Lampung tak kekurangan dana, tapi mungkin kekurangan visi....
721
Lampung Selatan
321
Bandar Lampung
1330
331
17-Jun-2025
288
17-Jun-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia