Mendikbud Nadiem Makarim. | Ist

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik 12 wakil menteri. Jokowi hanya memberikan pendamping wakil menteri kepada beberapa menterinya.

Salah satu yang tidak mendapatkan pendamping wakil menteri adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Nadiem diketahui sebagai sosok yang masih terbilang baru di dunia birokrasi dan pendidikan. 

Nadiem menanggapi santai terkait tidak adanya posisi wakil menteri untuk mendampinginya. Dia menilai kebijakan mengenai wakil menteri merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.

"Itu kan prerogatif presiden, bukan keputusan saya (soal) wamen," ujar Nadiem di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Terkait tugasnya di Mendikbud, Nadiem masih melakukan evaluasi. Dia menyerahkan keputusan kepada Jokowi terkait posisi wakil menteri. "Karena saya masih evaluasi dulu, lihat dulu apa yang dibutuhkan. Tapi itu kehendaknya presiden, bukan punya saya," ujar Nadiem.

Dia mengakui akan banyak tantangan yang akan dihadapinya di masa depan. Meski demikian, Nadiem tetap optimis bisa memimpin Kemendikbud. "Sangat optimistis, sangat optimistis, sangat excited. Banyak sekali tugas, berat sekali tantangannya, tapi saya optimis," kata Nadiem.

Untuk mempersiapkan kerjanya sebagai menteri. Nadiem sudah bertemu dengan berbagai badan dan direktur jenderal dalam kementerian yang dia pimpin. "Baik sekali, luar biasa," ujar Nadiem terkait hari pertama kerjanya sebagai Mendikbud.

Nadiem telah dilantik oleh Jokowi sebagai Mendikbud bersama 33 menteri lainnya, Rabu (23/10/2019). Jokowi mengungkapkan adanya 300 ribu sekolah dan 5 juta pelajar yang perlu menjadi perhatian.

"Bayangkan mengelola sekolah, mengelola pelajar, manajemen guru sebanyak itu, dan dituntut oleh sebuah standar yang sama. Kita diberi peluang setelah ada yang namanya teknologi, yang namanya aplikasi sistem yang bisa mempermudah da membuat lompatan, membuat loncatan sehingga yang dulu dirasa tidak mungkin sekarang mungkin," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).

"Oleh sebab itu dipilih Mas Nadiem Makarim," sambungnya. (***/PRO3)