BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Ketua Penala Budaya Lampung Ahmad Yulden Erwin mengatakan multikultural di Indonesia memang sudah ada sejak dulu. Menjaga muktikultural harus dilakukan oleh semua aspek masyarakat. "Salah satu caranya adalah dengan mencintai kebudayaan, karena budaya setiap daerah berbeda," kata Ahmad, saat ditemui Lampungpro.com di Aula Kampus IBI Darmajaya, Sabtu (29/4/2017).
Ahmad menjelaskan banyak sekali isu SARA yang terjadi di Indonesia. Terkadang isu SARA tersebut dimanfaatkan beberapa golongan untuk kepentingannya. Menurut dia hal tersebut mengganggu kebhinekaan Indonesia. Apalagi saat ini marak sekali gerakan yang ingin mengubah ideologi Pancasila. Mengganti ideologi Pancasila merupakan tindakan irrasional "Bahkan ada yang menggunakan isu SARA sebagai manuver politik. Pancasila sudah mewakili multikultural Indonesia, dan sudah berpuluh-puluh tahun menjadi dasar negara."
Indonesia bukan kebudayaan tunggal, melainkan budaya daerah yang beragam dan dijadikan satu menjadi budaya Nusantara. Untuk menjaga Indonesia agar tidak goyah dari serangan faham anti-Pancasila, ia menjelaskan harus memberi pengetahuan luas kepada generasi muda. Hormati budaya, saring budaya luar dengan kebhinekaan," kata dia.
Untuk peran, kata Ahmad, Penala Budaya fokus pada pameran, kesenian, riset. Menurut dia, ketika budaya diangkat maka Bhinneka Tunggal Ika akan tetap eksis. "Harus menghargai budaya lokal, tidak ada tawar-menawar." (EZAL/PRO2)
Berikan Komentar
Lampung Selatan
389
Kominfo Lampung
374
Lampung Selatan
446
200
06-Jul-2025
438
06-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia