BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Era digital saat ini seperti tidak ada pembatas dunia. Semua bisa dilihat melalui media, terlebih media sosial. Namun, terkadang media sosial digunakan sebagai ajang tipu-menipu.
Tipu-menipu terkadang tidak memandang situasi. Seringkali situasi orang yang memang sedang membutuhkan dimanfaatkan oknum meraup keuntungan. Seperti orang sakit parah, difoto dan diviralkan di media sosial untuk meminta sumbangan. Namun, kadang tidak sampai pada tujuan.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Sosial Usman Raidar mengatakan sebelum memberi bantuan sebaiknya lakukan pengecekan. Meminta bantuan di media sosial lebih banyak berupa individu, sehingga terkadang dipertanyakan keabsahannya. "Berbeda dengan meminta bantuan ke pemerintah," kata akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) itu kepada Lampungpro.com, Senin (4/9/2017).
Jika pengajuan bantuan yang ditujukan ke pemerintah, lebih kepada bentuk proposal. Sehingga keabsahan pengajuan lebih bisa dipercaya. "Karena biasanya lembaga yang mengajukan," kata Dosen Sosiologi itu.
Di media sosial, agar tidak terjadi penyalahgunaan membutuhkan pengecekan. Ini dilakukan agar bantuan tertuju pada sasaran. Hal ini dikarenakan di media sosial banyak terjadi penipuan. Fenomena mengatasnamakan orang sakit banyak terjadi. kehati-hatian perlu dilakukan dalam media sosial. "Cek yang memohon, apakah memang benar membutuhkan. Bijaklah dalam bermedsos," kata Usman. (SYAHREZA/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
323
Lampung Selatan
25543
Humaniora
3465
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia