Ketua PPNI Lampung Dedi Afrizal (kiri) saat menyerahkan APD kepada Direktur Utama RSUDAM Hery Djoko Subandriyo, Senin (7/5/2020). LAMPUNGPRO.CO/PPNI

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Provinsi Lampung mencatat sebanyak 462 perawat bekerja di ruang perawatan isolasi  Covid-19 yang tersebar di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Jumlah, ini belum termasuk di puskesmas yang juga menangani pasien diduga atau berstatus orang dengan pengawasan (ODP) atau bahkan orang tanpa gejala (OTG) Covid-19.

Para perawat ini berisiko tinggi tertular Covid-19. Atas kondisi itu, Ketua PPNI Lampung, Dedi Aprizal meminta kepada perawat dan tenaga kesehatan di seluruh pelayanan perawatan isolasi pasien Covid-19 senantiasa mengikuti protokol penggunaan APD agar tidak terpapar virus Covid-19

"Walaupun sampai hari ini kita bersyukur belum atau tidak ada perawat di Provinsi Lampung yang terpapar positif COVID-19, namun semua tetap harus diantisipasi," kata Dedi Afrizal, Kamis (7/5/2020). 

Kepada Pemerintah Daerah (Pemda) baik Provinsi, Kabupaten, maupuun Kota se-Provinsi Lampung, Dedi Afrizal yang juga mantan Ketua DPRD Provinsi Lampung itu, berharap dapat memperhatikan ketersediaan APD, dukungan suplemen, dan nutrisi. Sehingga, kondisi perawat dan tenaga kesehatan harus selalu dalam kondisi fit.

"Imunitas tubuh perawat harus prima sehingga tidak mudah terpapar atau tertular virus Covid- 19. Perlu juga diperhatikan agar pemerintah menyediakan pemondokan sementara kepada perawat dan tenaga kesehatan lainnya untuk memperkecil risiko penularan kepada keluarga perawat dan tenaga kesehatan," kata Dedi.

Sebagai bentuk dukungan upaya percepatan penanggulangan pandemi ini, PPNI Provinsi Lampung menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada Rumah Sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung, Senin (4/5/2020). Penyerahan dilakukan Dedi Afrizal didampingi Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PPNI Kota Bandar Lampung Jupri Kartono. Bantuan diterima Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Abdul Moeloek provinsi Lampung, Hery Djoko Subandriyo. (PRO1)