JAKARTA (Lampungpro.com): Modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI AU seperti kebutuhan pesawat tempur yang mumpuni, merupakan hal yang tidak boleh ditawar lagi. "Bila mencermati dinamika perkembangan lingkungan strategis lima tahun ke depan maka diprediksi tantangan yang dihadapi TNI AU sebagai komponen pertahanan udara nasional akan makin kompleks," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya di Jakarta, Minggu (9/4/2017).
Menurut Jemi, dalam lima tahun terakhir dan kecenderungan lima tahun ke depan, di mana negara-negara di kawasan telah melakukan serangkaian modernisasi alutsiata udara. Kebijakan Kementerian Pertahanan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan TNI AU hingga mencapai kondisi Minimum Esential Force (MEF) sudah sangat tepat.�
Beberapa fokus kebijakan yang menjadi prioritas adalah meningkatkan profesionalisme personel, modernisasi Alutsista/Non Alutsista/Sarpras matra udara dan pengamanan wilayah perbatasan dan pulau terdepan (terluar). Untuk pembangunan Rencana Strategis (Renstra) tahap I (2009-2014) TNI AU sudah menyelesaiakan modernisasi alutsista hingga 48 persen. Beberapa alutsista canggih sudah didatangkan seperti pesawat tempur (Sukhoi, F-16, T-50i dan EMB-314 Super Tucano), pesawat angkut (C-130 Hercules dan CN-295), helikopter maupun radar dan rudal.�
Pada Renstra tahap II (2014-2019), TNI Angkatan Udara melakukan penambahan satu Skadron tempur pesawat F-16 (Skadron 16) yang telah digelar di Lanud Rusmin Nurjadin Pekan Baru, serta memodernisasi Alutsista pengganti pesawat tempur F-5 Tiger.�"Saat ini baru terpenuhi 40 persen dari MEF II," kata Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto usai gladi bersih HUT Ke-71 TNI AU.
Beberapa yang menonjol dari yang 40 persen itu adalah tahap akhir dari pengadaan pesawat tempur F-16 Block 52ID bekas pakai Angkatan Udara Pengawal Nasional Amerika Serikat (AS) yang telah ditingkatkan kemampuannya.
Secara total Indonesia memesan 24 unit dan masih menyisa lima unit lagi, yang akan tiba dalam waktu dekat. Semuanya ditempatkan di dalam Skuadron Udara 16 TNI AU, di Pangkalan Udara Utama Roesmin Noerjadin, Pekanbaru, Riau. Pembentukan dan pengoperasian Skuadron Udara 16 TNI AU ini sesuai dengan Perencanaan Strategis II, yang di dalamnya juga termasuk pengadaan pengganti F-5E/F Tiger II yang hampir satu tahun tidak terbang. "Kita sudah mengajukan ke Kemhan untuk pengganti F-5E/F Tiger II," kata mantan Irjen Kemhan ini. (*/ANT/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4157
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia