Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Nelayan Tak Khawatir Melaut di Natuna, Minta TNI Perketat Pengamanan
Lampungpro.co, 05-Jan-2020

Heflan Rekanza 575

Share

Kapal laut asing yang terpantau masuk ke perairan Natuna milik Indonesia | Ist/Lampungpro.co

KEPRI (Lampungpro.co): Nelayan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, mengharapkan ke depan pengamanan di laut Natuna dapat ditingkatkan. Pemerintah pusat pun diharapkan membantu nelayan setempat dengan alat telekomunikasi berupa radio panggil yang mampu menjangkau jarak jauh.

Selain itu, pemerintah turut diminta membuat jalur komunikasi khusus bersama KRI, agar jika sewaktu-waktu ada kapal asing, maka para nelayan bisa menghubungi langsung ke kapal perang tanpa menunggu pulang ke daratan.

"Sehingga informasi tersebut dapat disampaikan secara cepat ke pihak KRI dan pengawas lainnya. Kenapa demikian, karena pada waktu nelayan kita ke laut, sinyal HP tidak terjangkau," kata Ketua Nelayan Ranai, Natuna, Herman, seperti dikutip Antara, Sabtu (4/1/2020) kemarin.

Kendati demikian, pihaknya juga memahami keterbatasan armada KRI dan operasionalnya. Karena itu, salah satu solusinya pemerintah memberi alat komunikasi yang memadai sehingga bermanfaat bagi nelayan Natuna.

Sementara itu, menurut Herman, pihaknya kini mengaku tak khawatir lagi untuk turun melaut, karena pasukan TNI sudah siaga 24 jam mengawal laut Natuna dari aktivitas kapal nelayan asing yang menjarah ikan di perairan tersebut. "Untuk saat ini alhamdulillah, penjagaan di laut Natuna sudah dimaksimalkan oleh KRI, itulah harapan kami selama ini," ujar Herman.

Bahkan, kata Herman lagi, berdasarkan informasi yang ia terima, saat ini laut Natuna sudah mulai terpantau sepi dengan nelayan asing. Sejak beberapa hari terakhir, wilayah perbatasan itu telah dimasuki puluhan kapal asing.

Kondisi ini, lanjutnya, membuat nelayan lokal merasa tenang sekaligus senang untuk kembali mengais rezeki di laut. Bukan tanpa alasan, keberadaan nelayan asing di laut Natuna membuat ciut nyali nelayan lokal, mengingat mereka kerap diintervensi jadi salah satu alasannya. "Tapi 99 persen nelayan tetap belum dapat melaut, karena cuaca buruk. Kemungkinan akhir bulan ini, itu pun kalau cuaca memungkinkan," ujarnya.(**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
TPA Sampah Bakung Disegel, Pemkot Bandar Lampung...

Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...

277


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved