BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com) : Usai dua pekan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), kondisi jalan nasional seperti Jalan Soekarno Hatta Bypass Bandar Lampung sepi. Suasana ini terjadi karena banyak kendaraan roda empat, baik truk, bus, dan mobil pribadi enggan melewati jalan bypass yang kondisinya rusak parah.

Imbasnya, pedagang oleh-oleh yang berada disepanjang jalan bypass ini merugi. Para pedagang oleh-oleh yang berada di Kecamatan Panjang contohnya. Usai ada tol, kondisi toko tempat menjual oleh-oleh mengalami sepi pembeli. Bahkan, kebanyakan toko-toko ini tutup di jam-jam sibuk atau hari libur.

"Sepi sekarang semenjak ada tol, biasanya kami tidak pernah tutup atau selalu buka setiap harinya. Dulu ada saja yang beli mau siang atau malam. Kondisi jalan ramai, bukan saja bis tapi kendaraan pribadi. Sekarang sepi, hari Sabtu-Minggu saja kami tutup," ujar Rinaita (25), salah satu pemilik toko oleh-oleh di Panjang kepada Lampungpro.com, Senin (25/3/2019).

Senada, Mamat (54) mengaku toko oleh-oleh miliknya saat ini mengalami penurunan omzet drastis. Biasanya, sehari disaat jam ramai pembeli, ia mampu mendapatkan pemasukan hingga Rp2 juta. Saat ini memperoleh Rp500 ribu saja sudah besar. "Sepi, turun omzet kita. Biasanya bukan cuma beli makanan aja untuk oleh-oleh, ada hiasan dari kulit kerang dan lain-lain ini laris. Kita juga jual pulsa dan cemilan, tapi sekarang sepi banget," kata dia.

Pantauan Lampungpro.com di pertigaan Lapangan Baruna Ria, Kecamatan Panjang, suasana terlihat agak lengang dari biasanya. Kondisi lengang dan sepi ini terlihat saat weekend di hari Sabtu-Minggu. Biasanya, di akhir pekan kondisi jalan ramai dan terkadang macet. Namun, kondisi berubah usai tol diresmikan.(PRO2)