PANARAGAN JAYA (Lampungpro.com): Sekelompok pemerhati dan pegiat seni bermaklumat mendirikan Republik Sastra Tulangbawang Barat (Tubaba). Komunitas ini dibidani oleh Dewan Kesenian Tubaba pada perjamuan seni di Rumah Dinas Wakil Bupati Tubaba Fauzi Hasan, Minggu (23/9/2018) pukul 23:48 WIB.

Mereka membaiat Maryanto sebagai Presiden Republik Sastra Tubaba didampingi Elia Sunarto selaku Perdana Menteri. Ketua Harian Dewan Kesenian Tubaba, Ansyori, terbentuknya Republik Sastra Tubaba lahir terinspirasi dari hasil kunjungan budaya Dewan Kesenian Tubaba ke Batam beberapa hari lalu.

Menurut Ketua Umum Dewan Kesenian Tubaba, Fauzi Hasan berharap kehadiran Republik Sastra Tubaba mampu mendorong tumbuhnya geliat berkesenian di Bumi Ragem Sai Mangi Wawai. Kita akan siapkan panggung seni, anak-anak membutuhkan ruang buat berkreasi. Bisa kita gelar sebulan sekali terbuka untuk umum, kata Fauzi Hasan.

Di sisi lain, Maryanto berharap kelahiran komunitas baru ini bisa mendapat dukungan masyarakat luas.  Melalui kesenian kita turut bergerak membangun dan memperkenalkan Tubaba kepada pihak luar, ujarnya.

Perjamuan seni tersebut dimeriahkan pembacaan puisi oleh sejumlah peserta yang hadir. Dalam kesempatan itu pula, Fauzi Hasan menerima tiga buku yang disampaikan langsung oleh penulisnya, yaitu; kumpulan cerpen 'Surat' dari Prahadan kumpulan puisi 'Cinta Malam dan Dongeng Kopi' oleh Elia Sunarto dan novel 'Ketika Ikan-Ikan itu Pergi' oleh Fajar Mesaz.

Ini kabar gembira buat anak-anak Tubaba, kehadiran komunitas Republik Sastra Tubaba merupakan akselerasi mimpi kami mewujudkan Kabupaten Layak Anak, kata Elia Sunarto. Menurut Ketua LPA Tubaba, melalui kegiatan inovatif seperti inilah upaya-upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak dari klaster pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya dapat tercapai. (PRO1)