BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Pemerintah Daerah di Bali diminta segera membangun efektivitas penyaluran logistik bagi pengungsi Gunung Agung. "Menurut saya, ini harus dibagun efektivitas logistik dengan manajemen yang lebih efektif, dan efisien. Karena titik pengungsiannya tersebar cukup banyak yakni 447 titik," Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Banda Aceh, Jumat (29/9/2017).
Hal itu ditegaskan Menteri Khofifah sendiri, usai membuka rapat koordinasi daerah Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2017 di Provinsi Aceh.�Khofifah mengatakan, saat ini, pihaknya melihat pengungsi di kawasan rawan bencana Gunung Agung tersebar di sembilan kabupaten/kota, kian hari terus bertambah.�
Hingga kini Kementerian Sosial telah mendapat informasi, sudah 122 ribu jiwa lebih yang mengungsi dengan tersebar pada 447 titik di sembilan kabupaten/kota di Bali. Dilansir Antara, pihaknya mencatat kebutuhan akan beras telah meningkat dari 23,5 ton, menjadi 40 ton untuk makan bagi pengungsi dalam satu hari.
Berbagai bantuan telah diberikan oleh pemerintah dan pihak swasta seperti beras, masker, obat-obatan, air mineral, mie instan, dan lain-lain. "Kemarin saya sudah ketemu pak Gubernur Bali, menandatangani SK (Surat Keputusan) siaga darurat dan bisa segera digunakan. SK darurat itu, dari bupati Karangasem. Dan berasnya pun, harus dikirim ke Karangasem. Baru dikirim ke Bangli, Buleleng, Klungkung, dan lain sebagainya," kata Khofifah.
Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika menegaskan hanya 27 desa yang masyarakatnya diwajibkan untuk mengungsi sesuai kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Agung. "Yang wajib mengungsi adalah mereka yang berada di KRB satu, dua dan tiga. Di luar itu akan dipulangkan dalam kurun waktu seminggu ke depan," kata Pastika.
Dia mengatakan total pengungsi hingga Jumat, (29/9/2017), di sembilan kabupaten/kota mencapai sekitar 144.389 orang.�Jumlah tersebut, jauh dari perkiraan sebelumnya yaitu hanya sekitar 70 ribu orang saja. Menurut dia, pihaknya mengkhawatirkan beban pemerintah dan tim penanggulangan bencana sangat berat jika pengungsi dengan jumlah di luar ekspektasi itu tetap dibiarkan di pengungsian.
Sebanyak 27 desa itu di antaranya tujuh desa di Kecamatan Kubu yakni Tulamben, Kubu, Dukuh, Baturinggit, Sukadana, dan Tianyar (Tianyar tengah dan barat aman). Kemudian lima desa di Kecamatan Abang yakni Pidpid (bagian atas), Nawekerti, Kesimpar, Datah (bagian atas) dan Ababi (atas dan barat).
Selanjutnya, sebanyak tiga desa di Kecamatan Karangasem yakni Padangkerta, Subagan dan Kelurahan Karangasem (dekat Tukad Janga). Selain itu terdapat empat desa di Kecamatan Bebandem yakni Buwana Giri (bagian atas), Budekeling (dekat Sungai Embah Api), Bebandem (bagian atas) dan Jungutan. (**/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4131
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia