MEDAN (Lampungpro.com): Pemerintah telah membiayai iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk 92,4 juta warga tidak mampu sebagai upaya kuat mendukung program jaminan sosial yang dilaksanakan sejak 2014. Jumlah itu merupakan 36,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang dibiayai sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran.
"Pemerintah mempunyai komitemen kuat dalam mendukung program JKN. Salah satunya dengan telah dialokasikannya lima persen anggaran belanja negara untuk sektor kesehatan sejak 2016 dan minimal 10 persen anggaran daerah,"
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kementerian Koodinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Sigit Priohutomo, di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (18/2/2017).
Hal itu dikatakan Sigit pada pertemuan tingkat tinggi mahasiswa kedokteran di gedung Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara.�Ia mengatakan jumlah 92,4 juta jiwa itu merupakan bagian dari 174 juta warga Indonesia yang telah menjadi peserta JKN.
Menurut dia, keberhasilan dalam menjangkau hampir 66,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia untuk mengikuti JKN itu tidak lepas dari dukungan semua pihak. "Prinsip utama JKN adalah gotong royong. Bila saudara kita yang sakit harus ditolong oleh yang sehat. Untuk itu, kepesertaan dan kontinuitas pembayaran iuran menjadi kunci utama program ini," kata Sigit.
Dia berharap seluruh warga Indonesia dapat segera bergabung dalam JKN dengan menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan tidak menunggu sakit dulu untuk bergabung. Di depan ratusan mahasiswa kedokteran, Sigit mengajak Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia untuk menyosialisasikan kepada seluruh mahasiswa agar program JKN sukses.
Sigit juga mengatakan pemerintah telah berusaha meningkatkan kesehatan dengan pembangunan kesehatan yang mengedepankan upaya promotif dan preventif. Ia mengatakan saat peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-52 pada 2016, pemerintah telah mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan mendorong tiga langkah.
Ketiga langkah itu adalah memperbanyak makan buah dan sayur, berolahraga secara teratur dan memeriksakan kesehatan secara teratur untuk deteksi dini. "Kita perbanyak makan dan sayur. Kalau rapat-rapat sebaiknya dihidangkan buah-buahan dan bukan kue-kue yang banyak mengandung karbohdrat. Nanti malah bisa jadi diabetes," kata dia. (*/ANT/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4135
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia