Kepala Satreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Tim Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandar Lampung, mulai meminta keterangan dari saksi ahli pidana, terkait kasus dugaan penggelapan dana honorer Tim Satgas Covid-19 oleh oknum BPBD Bandar Lampung. Sebelumnya mantan Bendahara BPBD Bandar Lampung inisial KS dilaporkan 18 honorer ke Polresta Bandar Lampung.

"Kami sudah meminta keterangan dari saksi ahli pidana, terkait perkara ini. Saksi ahli pidana ini dibutuhkan, untuk menentukan ada tidaknya kemungkinan tindak pidana korupsi yang dilakukan KS, dalam laporan ini," kata Kepala Satreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana, Jumat (30/7/2021).

KS dilaporkan oleh 18 pegawai honorer, yang turut menjad korban yang merupakan di kantor dinas yang sama. Selain itu, keterangan saksi ahli juga akan membantu pihak kepolisian, untuk menentukan jika memang terbukti adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan KS.

"Bisa jadi tindak pidana korupsi atau pidana umum yang diterapkan. Oleh karenanya, kami akan menentukan apakah ada unsur tindak pidana korupsinya, dimana penentuan itu akan dilakukan setelah keterangan saksi ahli," ujar Resky Maulana.

Sebelumnya perkara ini baru diketahui oleh para korban, saat mereka berniat mencairkan dana yang masing-masing senilai Rp1,52 juta perorang. Namun saat hendak melakukan pencairan, para korban diberi tahu oleh pihak bank, bahwa saldo blokiran tersebut telah ditarik sebelumnya.

Secara keseluruhan ada 72 orang yang menjadi korban dalam kasus ini, dengan total jumlah dana pinjaman mencapai Rp108 juta. Sebelumnya Polresta Bandar Lampung sudah memanggil 17 saksi dalam perkara ini. (***)

Editor : Febri Arianto