Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Perbanyak Jamur Trichoderma, Tim PKM Dosen Polinela Beri Pelatihan di Desa Wiyono, Pesawaran
Lampungpro.co, 14-Aug-2023

Sandy 2849

Share

Dokumentasi Humas Polinela | Lampungpro.co/Ist

PESAWARAN (Lampungpro.co) : Tingkatkan kesuburan tanah pada tanaman kakao, Tim Dosen Jurusan Perkebunan Politeknik Negeri Lampung (Polinela) memberikan pelatihan pembuatan Jamur Trichoderma sp. pada media beras. 

Jamur Trichoderma sendiri merupakan agen hayati yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah, serta dapat mengendalikan penyakit busuk buah pada tanaman kakao.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kegiatan rutin dan wajib yang dilakukan oleh dosen Jurusan Perkebunan Politeknik Negeri Lampung yang merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi selain dari pendidikan, pengajaran, dan penelitian. 

Selai para dosen, kegiatan PKM ini juga melibatkan lima mahasiswa Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Polinela. 

Pelaksanaan PKM ini diawali oleh penyampaian materi oleh para dosen yang selanjutnya dilakukan demonstrasi langsung perbanyakan Jamur Trichoderma sp, melalui media beras didampingi oleh Petugas Penyuluh Lapang (PPL), Marlina, S.P. 

"Penggunaan agens hayati jamur Trichoderma sp untuk pengendalian penyakit tumbuhan adalah upaya untuk mengurangi kemampuan bertahan suatu patogen, menghambat pertumbuhan dan penyebaran, mengurangi infeksi dan beratnya serangan patogen pada tanaman inang," kata Ovy Erfandari. 

Selain itu, ujar Ovy penggunaan Jamur Trichoderma sendiri dapat menggantikan peran pestisida kimia dan mengurangi biaya penanggulangan, serta mudah diaplikasian pada hampir semua jenis tanaman yang dibudidayakan.

"Cendawan Trichoderma, sp mempunyai kapasitas reproduksi yang tinggi, mempunyai siklus hidup yang pendek, dapat membentuk spora yang mampu bertahan lama di alam bahkan dalam kondisi ekstrim, disamping itu juga relatif aman digunakan, cukup mudah diproduksi, cocok dengan berbagai insektisida, dan kemungkinan menimbulkan resistensi sangat kecil," terang Ovy Erfandari. 

Penggunaan beras sebagai media perbanyakan, kata Ovy digunakan karena tingkat efektifitasnya tinggi setelah dedak, alasan lainnya pemilihan beras adalah di lokasi PKM beras cukup tersedia dan mudah didapatkan ketimbang media lainnya jagung, dedak, dan serbuk gergaji. 

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini, perbanyakan Trichoderma, sp dengan media beras berjalan lancar, ucap Ovy sesuai dengan yang direncanakan.

"Hasil produk kegiatan PkM dibagikan kepada seluruh peserta masing-masing satu kantong isolate hasil pelatihan untuk dibawa dan diamati dirumah masing-masing peserta sampai 14 hari berikutnya. Setelah itu diperoleh hasil sebagian besar peserta berhasil melakukan perbanyakan cendawan Trichoderma, sp dengan media beras," jelas Ovy Erfandari. (***) 


Sumber : Rilis Humas Polinela

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1236


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved