Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Perkembangan Desaku Menanti Kota Malang Diapresiasi Mensos
Lampungpro.co, 13-Mar-2017

Lukman Hakim 959

Share

MALANG (Lampungpro.com): Perkembangan Desaku Menanti yang khusus dihuni para eks gelandangan dan pengemis di Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, mendapat apresiasi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

Kehadiran Mensos di Desaku Menanti yang diresmikannya sekitar satu tahun lalu itu, Khofifah  juga memberikan bantuan kepada Kelompok Usaha Bersama (Kube) dan Program Kearifan Lokal di Desaku Menanti tersebut, Minggu (12/3/2017).  "Saya sangat mengapresiasi perkembangan Desaku Menanti di Kota Malang yang cukup pesat. Apalagi sekarang sudah menjadi destinasi wisata baru yang mampu menarik pengunjung dengan ikonnya Wisata Seribu Topeng," kata dia.

Dengan hadirnya Wisata Seribu Topeng, kata Khofifah, diharapkan warga sekitar bisa menjadi lebih mandiri. Karena, beragam produk yang dihasilkan bisa terjual dengan baik. "Kami sangat bangga dengan perkembangan Desaku Menanti di kampung ini. Kami harap bisa dipertahankan, bahkan menarik wisatawan lebih banyak lagi agar memberikan profit bagi masyarakat sekitar," kata Khofifah.

Ia menilai keberhasilan kampung Wisata Seribu Topeng di Kota Malang ini tak lepas dari sharing program antara Kementerian Sosial, Pemkot Malang, dan para pemangku kebijakan lainnya. Tugas Kemensos memberikan stimulan melalui program Desaku Menanti ditangkap Pemkot Malang dengan memberikan pendampingan dan pembiayaan dari APBD. Sehingga, mampu menambah produktivitas masyarakat.

Harapannya, kata Mensos, program ini sukses, sehingga tidak ada lagi gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di jalanan. "Target kita Desember tahun ini program Desaku Menanti akan tersebar di seluruh wilayah Indonesia," kata dia.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan Pemkot memberikan dukungan penuh untuk kesuskesan program dari kementerian tersebut. Salah satunya adalah pengawasan yang dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) serta menggandeng pihak lain, seperti dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Khusus IAI, lanjutnya, mereka akan melakukan pendampingan kepada setiap kepala keluarga (KK) agar bisa mengatur manajemen keuangan hingga strategi pemasaran produk. "Beberapa waktu lalu memang masih ada keluhan masyarakat terkait dengan listrik dan sekarang sudah kami komunikasikan dengan PLN setempat," ujar Sutiaji. (*/ANT/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1749


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved