JAKARTA (Lampungpro.com): Pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo bahwa seratus persen berada di belakang Presiden Joko Widodo semakin menegaskan loyalitas TNI kepada Presiden Jokowi. "Pernyataan tegas Panglima TNI di depan beberapa pimpinan negara dan ribuan prajurit TNI sekaligus menampik asumsi lawan politik Jokowi yang menilai Gatot Nurmantyo tengah menyiapkan diri menjadi lawan politik Jokowi pada 2019," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M qodari di Jakarta, Rabu (21/6/2017).
Pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo itu disampaikan pada acara buka puasa bersama di Markas Besar TNI, Jakarta Timur, 19 Juni 2017.�Qodari mengatakan langkah Gatot Nurmantyo yang mendekati umat Islam belakangan ini sangat tepat pada saat umat Islam sedang mencari idola.�
"Karena itu, daripada ruang kosong umat Islam yang mencari idola ini mengerucut kepada Panglima Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab, lebih baik Panglima TNI yang menjadi idola umat Islam, yang komitmennya pada NKRI tidak perlu diragukan lagi," kata Qodari.
Selain itu, lanjut Qodari, selama ini Gatot Nurmantyo selalu tampil di depan pada saat terjadi peristiwa krusial secara politik maupun sosial sehingga memang pilihan Jokowi terhadap Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI bukanlah pilihan yang salah. Apalagi, akan membangkang terhadap Presiden Jokowi. "Padahal, kalau kita lihat ke belakang, seharusnya estafet kepemimpinan TNI sekarang ini, jika mengikuti pola pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, bukanlah dari Angkatan Darat (AD) melainkan dari Angkatan Udara," kata dia.�
Dalam acara buka puasa bersama yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPD Oesman Sapto Odang (OSO), Ketua MA Hatta Ali, Kapolri Tito Karnavian, dan ribuan prajurit TNI, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meyakinkan Presiden Joko Widodo bahwa seluruh pasukan TNI berada di belakangnya.
TNI berada dalam sistem garis komando yang jarang melakukan tindakan pembangkangan. Gatot menjelaskan, garis komando tertinggi di TNI berada di tangan presiden. Garis itu kemudian diteruskan ke Panglima TNI. Dari panglima kemudian diteruskan lagi ke bawah seperti para kepala staf, panglima Kodam, hingga lapisan paling bawah. (*/ANT/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4143
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia