BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung berhasil mengungkap sindikat peredaran gelap narkotika jenis sabu seberat 3,12 Kg, yang dikendalikan tiga orang narapidana dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I A Rajabasa Bandar Lampung, Jumat (11/12/2020). Selain mengungkap tiga narapidana, BNN turut mengamankan tiga orang yang bertindak sebagai kurir.
Diduga sabu 3,12 Kg tersebut, hendak diedarkan saat perayaan malam pergantian tahun 2021, sebab tiap akhir tahun selalu ada permintaan yang meningkat. BNN menyebut, keenamnya ini merupakan jaringan yang sudah lama beroperasi. Ada pun tiga kurir yang ditangkap yakni USM (41) warga Sumatera Utara, YD (41) warga Bengkulu, dan ISK warga Pesawaran.
Kabag Umum BNN Provinsi Lampung Rohmansyah mengatakan, untuk tiga warga Binaan Lapas Rajabasa yakni Faisol (23), Affan (45), dan Kamal (44). Dari tiga narapidana tersebut, satu diantaranya yakni Affan sudah divonis mati oleh pengadilan. Pengungkapan ini bermula dari informasi masyarakat, tentang adanya pengiriman narkotika yang dibawa menggunakan mobil Toyota Avanza hitam, bernomor polisi BD 1383 CA dari Medan menuju Bandar Lampung.
"Selanjutnya petugas kami, melakukan penyelidikan dan membagi tim patroli di Jalinsum dan Tol Lampung ruas Kayu Agung-Terbanggi Besar. Serta dibeberapa titik rest area disepanjang Tol Ruas Kayu Agung-Terbanggi Besar. Hingga akhirnya pada Jumat pagi di Rest Area KM 215 Tol Tulangbawang Barat, mendapati mobil tersebut," kata Rohmansyah saat ekspos di Kantor BNN, Selasa (29/12/2020).
Setelah dilakukan pemeriksaan, didapati mobil tersebut dikendarai dua orang inisial USM dan YD. Kemudian ditemukan barang bukti berupa tiga bungkus besar, di pijakan kaki penumpang sebelah kiri. Saat diinterogasi, keduanya mengakui kurir narkoba jenis sabu asal Sumatera Utara.
"Keduanya juga mengakui mengantar barang tersebut ke Lampung. Maka tim kemudian melakukan pengembangan, hingga kemudian didapati satu pelaku ISK di mini market Jalan Lintas Sumatera, Desa Bumi Sari, Natar, Lampung Selatan," ujar Rohmansyah.
Kemudian diinterogasi ISK mengakui telah diperintah Faisol, yang masih keponakannya dan masih menjalani hukuman di Lapas Rajabasa Bandar Lampung, karena tindak pidana narkotika. Kemudian dikembangkan lagi terhadap Faisol di Lapas, dan membenarkan telah memerintahkan ISK, untuk menerima paket tersebut.
Ia ini kemudian mejelaskan bahwa kegiatan tersebut, dilakukan atas perintah Kamal dan Affan yang juga sesama narapidana Lapas Rajabasa, dengan perkara narkotika. Dari hasil penangkapan, selain didapati barang bukti narkotika 3,12 Kg sabu, juga didapati beberapa barang bukti lainnya
Ada pun diantaranya 10 ponsel berbagai merk, satu mobil Avanza BD 13I3 CA, satu motor Beat, uang Rp4 juta, satu tas pinggang, satu tas ransel, satu dompet, dan satu STNK. Akibat perbuatannya ini, keenamnya dijerat Pasal 114 ayat 2 Juncto Pasal 132 ayat 1 dan Pasal 112 ayat 2 Juncto Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 35 tentang narkotika, dengan ancaman hukuman mati. (PRO3)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1320
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia