Sebagai salah salah KWT yang baru berkembang, pengetahuan dan pengalaman anggota kelompok dalam pemanfaatan kulit pisang masih terbatas.
"Jadi, keberadaan kulit pisang disini masih menjadi limbah yang belum sepenuhnya dimanfaatkan secara ekonomis," ujar Ir. Yusanto.
Disisi lain, lanjut Ir. Yusanto mengatakan keberadaan kulit pisang dapat menjadi potensi yang bernilai ekonomis terutama dalam menyokong pengembangan produksi tanaman yang dilakukan oleh masyarakat terutama oleh anggota kelompok.
"Keterbatasan pengetahuan ini menjadi kendala dalam pemanfaatan kulit pisang sebagai pupuk organik cair," terangnya.
Pengabdian Masyarakat ini dilakukan melalui alih teknologi dan transfer IPTEKS tentang metode penerapan pemanfaatan limbah kulit pisang sebagai pupuk organik cair pada tanaman Pisang dan sayuran.
Pelaksanaannya, jelas Ir. Yusanto dilakukan dalam bentuk demplot dan penerapan teknologi pemanfaatan limbah kulit pisang dan aplikasi POC pada tanaman Pisang dan sayuran.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mengurangi limbah kulit pisang, meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Sehingga, menghasilkan produk tanaman pangan yang lebih sehat dan bebas residu kimia," jelas Ir. Yusanto.
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1289
Lampung Selatan
3991
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia