AKP Andri Gustami terlibat jaringan narkoba Fredy Pratama. SUARA.COM

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Polda Lampung akan segera menggelar sidang kode etik kepolisian, terhadap mantan Kepala Satuan Reserse (Satres) Narkoba Polres Lampung Selatan, AKP Andri Gustami (AG).

Sidang kode etik digelar, usai AKP AG turut terlibat dalam jaringan narkoba internasional sindikat Fredy yang ditangkap Mabes Polri.

AKP Andri Gustami juga terlibat dalam peranan Selebgram asal Palembang Adelia Putri Salma alias APS bersama suaminya Khadafi alias David, yang ditangkap Direktorat Reserse (Ditres) Narkoba Polda Lampung.

Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika mengatakan, sidang kode etik profesi segera dilakukan, karena saat ini Polda Lampung masih fokus mengembangkan tangkapan terhadap jaringan Freddy Pratama.

"Kami fokus pengembangan kasusnya, alhamdulillah sudah 27 tersangka, sejumlah barang bukti yang mengkait juga sudah ada," kata Irjen Helmy Santika dalam keterangannya, Sabtu (16/9/2023).

Polda Lampung memastikan bakal memberikan sanksi pemecatan tidak dengan hormat atau PTDH sebagai anggota Polri, selain sanksi pidana yang dijatuhkan oleh pengadilan.

Sanksi tersebut, bentuk komitmen Polda Lampung untuk tidak tebang pilih terhadap segala penyalahgunaan narkoba, yang diharapkan memberikan efek jera secara internal.

"Ini sejalan juga dengan kebijakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit, untuk menindak tegas siapapun yang terlibat kasus narkoba, meskipun itu sendiri adalah anggota Polri," ujar Helmy.

KP AG dalam jaringan narkotika tersebut, berperan membantu pengiriman saat melewati Lampung melalui Pelabuhan  Bakauheni, Lampung Selatan, menuju Pelabuhan Merak, Banten.

AKP AG juga menjadi kurir melancarkan pengiriman sabu yang dikendalikan oleh tersangka KF yang kemudian tertangkap di Djohor Malaysia berkat joint operation Polri dengan PDRM. (***)

Editor : Febri Arianto