Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Polinela Berikan Pendampingan Pembuatan Nano-Biopestisida kepada Kelompok Tani di Pringsewu
Lampungpro.co, 09-Jul-2024

Sandy 169

Share

Ketua PkM Poliela Dr. Ni Siluh Putu Nuryanti (kanan) saat menyerahkan nano-biopestisida kepada Ketua Kelompok Tani | LAMPUNGPRO.CO

PRINGSEWU (Lampungpro.co) : Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melalui program studi (Prodi) Teknologi Produksi Tanaman Pangan (TPTP) melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Pekon Ambarawa, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, Lampung, pada Sabtu (29/6/2024).

Kegiatan ini difokuskan kepada kelompok tani lokal, yaitu Kelompok Tani Tri Jaya. Para dosen dan tim memberikan pengetahuan, pendampingan, serta pembuatan dan penerapan nano-biopestisida untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang menyerang tanaman padi.

Tim dosen Polinela yang mengikuti kegiatan PkM ini terdiri dari Ketua Dr. Ni Siluh Putu Nuryanti, S.P., M.P.; Anggota Ir. Zainal Mutaqin, M.Si.; Dr. Dulbari, S.P., M.P.; Sigit Ardiansyah, S.P., M.Tr.P.; dan Juwita Suri Maharani, S.P., M.Si.

Ketua Kelompok Tani Tri Jaya, Edi Wibowo, menjelaskan bahwa saat ini petani di Ambarawa sedang menghadapi masalah serangan hama pada tanaman padi seperti wereng cokelat, sundep, kepinding tanah, dan keong mas yang secara signifikan menurunkan produksi tanaman padi, serta serangan penyakit kresek dan blas. Menurut Edi Wibowo, pengendalian yang selama ini dilakukan para petani hanya mengandalkan pestisida kimia.

"Oleh karena itu, Kelompok Tani Tri Jaya memerlukan pendampingan dan informasi tentang alternatif pengendalian yang dapat menekan OPT padi. Saya berharap dosen Polinela dapat memberikan penyuluhan dan pendampingan dalam peningkatan produksi padi bagi petani di Kelompok Tani Tri Jaya, Pekon Ambarawa, Pringsewu," kata Edi Wibowo.

Sementara itu, Ketua Tim PkM Dr. Ni Siluh Putu Nuryanti, S.P., M.P. mengatakan bahwa kegiatan PkM ini merupakan salah satu bentuk kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Dosen memberikan pendampingan kepada masyarakat dalam menerapkan inovasi dan teknologi hasil-hasil penelitian. Pendampingan ini bisa berlangsung dalam jangka pendek atau panjang, tergantung pada kompleksitas masalah yang dihadapi oleh masyarakat petani.

Kelompok Tani melakukan implementasi nano-biopestisida pada sawah yang telah ditanam | Polinela

"Dengan melakukan kegiatan PkM ini, dosen pendidikan vokasi tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan tetapi juga secara langsung meningkatkan kesejahteraan dan kapasitas masyarakat. Melalui penerapan inovasi hasil riset yang relevan, kami membantu masyarakat petani dalam menyelesaikan masalah dalam budidaya padi," tutur Dr. Ni Siluh.

Ketua tim PkM menambahkan bahwa salah satu alternatif pengendalian OPT dapat dilakukan dengan menerapkan bio-nanopestisida. Bio-nanopestisida merupakan pestisida alami yang berasal dari bagian tumbuhan yang berfungsi sebagai zat pembunuh, penolak, pengikat, dan penghambat pertumbuhan organisme pengganggu.

"Bio-nanopestisida ini memiliki kelebihan berupa ukuran partikel yang sangat kecil sehingga mampu meningkatkan kelarutan bahan aktif, meningkatkan bioavailabilitas agrokimia, serta meningkatkan stabilitas dan sifat keterbasahan selama aplikasi, sehingga menghasilkan efisiensi yang lebih baik untuk pengendalian OPT," jelasnya.

Melalui PkM penerapan bio-nanopestisida ini, terang Dr. Ni Siluh, bertujuan untuk menekan serangan OPT secara ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan pestisida kimia. Dr. Ni Siluh menambahkan bahwa petani diajarkan cara pembuatan bio-nanopestisida dari bahan-bahan ekstrak tanaman yang ramah lingkungan, dan hasil proses pembuatan tersebut langsung diaplikasikan pada tanaman padi.

Dalam kegiatan PkM, dilakukan pula serah terima simbolis produk nano-biopestisida yang diberikan oleh ketua tim PkM Polinela kepada ketua Kelompok Tani Tri Jaya, Ambarawa, Pringsewu.

"Semoga ilmu dan informasi yang diberikan dapat memberikan dampak positif kepada petani dalam mengendalikan permasalahan OPT pada tanaman padi," terang Dr. Ni Siluh. (***)

Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Eva Dwiana Lanjut, Banjir Bandar Lampung Bakal...

Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...

3861


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved