LAMPUNG SELATAN (Lampungpro.co) : Tim dosen Politeknik Negeri Lampung (Polinela) dari Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Batuliman Indah, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, pada Sabtu (6/7/2024).
Tim yang diketuai oleh Ir. Abdul Azis, M.P., dengan anggota Ir. Bambang Utoyo, M.P., Nindy Permatasari, S.Pd., M.Sc., Lu’lu’ Kholidah Fauziah, S.Si., M.Sc., dan Resti Puspa Kartika Sari, S.P., M.Si., mengusung tema “Pendampingan Penggunaan Feromonas Untuk Pengendalian Hama Penggerek Kelapa Sawit (Oryctes rhinoceros) Pada Gapoktan Tani Jaya”.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pelatihan alternatif pengendalian hama kumbang tanduk yang lebih efektif dan efisien kepada masyarakat. Petani di Desa Batuliman Indah menyampaikan keluhan mengenai serangan hama kumbang tanduk yang merusak area perkebunan kelapa sawit, terutama pada area peremajaan.
Serangan hama ini dapat menunda produksi hingga satu tahun serta menurunkan hasil Tandan Buah Segar (TBS) pada tahun pertama hingga 69%, bahkan menyebabkan kematian tanaman hingga 25%. Petani selama ini menggunakan insektisida dengan frekuensi dua kali seminggu, yang memakan waktu, tenaga, dan biaya yang cukup besar.
Tim dosen Polinela menawarkan solusi alternatif dengan menggunakan feromonas, senyawa kimia sintetis yang dapat memikat hama kumbang tanduk masuk ke dalam perangkap. Setelah masuk ke dalam perangkap, hama tersebut dikendalikan dengan cara dikubur atau dibakar.
“Sebelum memulai kegiatan, kami meminta peserta tani mengisi kuesioner untuk mengetahui pengetahuan mereka tentang hama kumbang tanduk dan pengendaliannya. Setelah kegiatan, peserta kembali diminta mengisi kuesioner untuk mengevaluasi dampak kegiatan ini," Abdul Azis
Selain memaparkan materi, lanjut Abdul Azis, tim juga membagikan leaflet tentang hama kumbang tanduk dan cara pembuatan perangkap dengan feromonas, serta mendemonstrasikan pembuatan perangkap tersebut. "Kami berharap kegiatan ini dapat mengoptimalkan potensi produksi kelapa sawit di Desa Batuliman Indah,” tutur Abdul Azis.
Suryana selaku Ketua Gapoktan Tani Jaya, mengapresiasi kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat membantu petani dalam mengelola kebun kelapa sawit. Hama kumbang tanduk atau wawung adalah hama utama yang hampir dijumpai di semua kebun petani dan sangat menjadi masalah," ungkapnya.
Lebih lanjut, Suryana menuturkan, semoga ilmu yang diberikan ini dapat diterapkan dan membantu mengatasi masalah hama kumbang tanduk di kebun sawit. "Kami juga berterima kasih atas pemberian alat dan bahan untuk membuat perangkap wawung dengan feromonas,” pungkas Suryana.
Dalam pelatihan ini juga disampaikan bahwa hama kumbang tanduk sangat menyukai tempat-tempat lembap dan kotor, seperti kotoran hewan yang belum diolah, serta kebun yang tidak terawat untuk meletakkan telurnya. Ditekankan pentingnya kesadaran petani untuk menjaga kebersihan kebun guna meminimalisir pertumbuhan hama tersebut. (***)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1260
Lampung Selatan
3937
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia