PESAWARAN (Lampungpro.co) : Politeknik Negeri Lampung (Polinela) bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) meluncurkan platform digital inovatif bernama "Tani Santri" pada Senin (16/12/2024).
Acara peresmian digelar di Distribution Center Pondok Pesantren Minhadlul Ulum, Kabupaten Pesawaran, dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk pelaku usaha dari sektor perhotelan, restoran, dan kafe (HOREKA).
Platform Tani Santri dirancang untuk menjadi jembatan antara petani lokal dan pelaku usaha, khususnya UMKM.
Mengusung konsep pasar lelang digital, platform ini memungkinkan produk hasil pertanian seperti cabai, melon, dan bawang merah untuk langsung diakses oleh pelaku usaha.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Junanto Herdiawan, menyatakan bahwa platform ini memiliki potensi besar dalam menciptakan ekosistem bisnis yang efisien dan berkelanjutan.
"Dengan diluncurkannya ekosistem halal ini, delapan pesantren akan mengelola cabai, tujuh pesantren melon, dan satu pesantren bawang merah," jelas Junanto.
Ia menambahkan, komoditas-komoditas tersebut merupakan penyumbang inflasi utama di Provinsi Lampung.
Kehadiran distribution center diharapkan menjadi solusi untuk mempertemukan petani dengan pelaku usaha, sehingga tercipta hubungan bisnis yang saling menguntungkan.
Menurut Junanto, platform ini mudah digunakan oleh petani maupun pelaku usaha, sehingga mempermudah transaksi dan distribusi produk.
"Ini adalah langkah besar untuk memberdayakan UMKM sekaligus mempertemukan kebutuhan pasar dengan potensi lokal," tambahnya.
Polinela Sebagai Mitra Strategis
Junanto juga mengungkapkan alasan Bank Indonesia memilih Polinela sebagai mitra kerja dalam proyek ini.
“Polinela telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam melaksanakan berbagai program kami. Hasilnya selalu baik, tepat waktu, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan Pj Gubernur Lampung yang hadir melalui Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura, Bani Ispriyanto, memberikan apresiasi atas sinergi yang terjalin.
“Kerja sama ini merupakan langkah nyata untuk memperkuat sektor pertanian dan UMKM di Provinsi Lampung,” ujarnya.
Proses pengembangan Tani Santri dipimpin oleh Eko Win Kenali, S.Kom., M.Cs., Dosen Prodi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL) Polinela, yang juga bertindak sebagai Project Manager.
Dalam acara peluncuran, Eko menjelaskan fitur-fitur aplikasi, termasuk simulasi proses bisnis di distribution center.
"Aplikasi ini mulai dikembangkan sejak Juni 2024 melalui serangkaian tahapan, mulai dari analisis kebutuhan pengguna, desain, pengkodean, hingga pengujian. Kami juga telah mengadakan pelatihan kepada pengguna akhir pada 2 November 2024," jelasnya.
Pengembangan aplikasi ini melibatkan Teaching Factory Polinela Software Engineering (PoliSE) dan mahasiswa Prodi TRPL melalui pendekatan Project-Based Learning.
Keterlibatan mahasiswa dalam proyek ini memastikan mereka mendapatkan pengalaman langsung dalam mengembangkan solusi teknologi yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha.
Platform Tani Santri dijadwalkan beroperasi secara resmi mulai awal tahun 2025, dengan tim distribution center pesantren sebagai operator utama.
Prodi TRPL Polinela akan terus mendukung aplikasi ini melalui pemeliharaan dan pengembangan fitur baru, sekaligus menjadikannya bahan pembelajaran berbasis proyek untuk mahasiswa di semester mendatang.
Peluncuran platform ini mendapatkan sambutan positif dari pelaku usaha sektor HOREKA yang hadir sebagai tamu undangan.
Mereka tampak antusias mengikuti simulasi proses lelang digital, yang dianggap sebagai solusi efektif untuk memenuhi kebutuhan bahan baku secara langsung dari petani.
Platform Tani Santri diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani lokal tetapi juga memperkuat kontribusi UMKM dalam perekonomian daerah.
Dengan inisiatif ini, Polinela dan Bank Indonesia berkomitmen untuk menciptakan ekosistem digital yang mendorong keberlanjutan sektor pertanian sekaligus memperkuat kolaborasi antara petani dan pelaku usaha.
Inisiatif ini merupakan bukti nyata bagaimana teknologi dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan di sektor pertanian, sekaligus memperkuat peran UMKM dalam mendukung perekonomian Lampung. (***)
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1167
Pesisir Barat
1106
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia