BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Budidaya tanaman perkebunan selama ini sangat bergantung pada penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus, yang sering kali digunakan secara berlebihan. Penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang tidak hanya mengurangi kesuburan tanah, tetapi juga meninggalkan residu yang tidak diserap tanaman, menyebabkan tanah menjadi lengket, keras, dan masam.
Menjawab tantangan ini, Politeknik Negeri Lampung (Polinela) melalui Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan, berupaya meminimalisir dampak negatif penggunaan pupuk kimia. Tiga dosen dari jurusan tersebut, yaitu Novi Safitri, S.P., M.Si., Nindy Permatasari, S.Pd., M.Sc., dan Lu’lu’ Kholidah Fauziah, S.Si., M.Sc., tengah melakukan penelitian mengenai fungi mikoriza arbuskular (FMA) di beberapa lahan komoditas tanaman perkebunan milik Polinela.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keanekaragaman FMA pada lahan perkebunan serta mengeksplorasi hubungan simbiosis antara FMA dan tanaman perkebunan. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengetahui sejauh mana tanaman perkebunan bergantung pada keberadaan mikoriza untuk meningkatkan produktivitas mereka.
Menurut Novi Safitri, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penting mengenai keragaman fungi mikoriza yang terdapat di rhizosfer tanaman perkebunan. “Hasil dari penelitian ini nantinya akan dikembangkan menjadi starter pupuk hayati berbasis fungi mikoriza yang dapat diaplikasikan ke berbagai jenis tanaman perkebunan,” jelas Novi.
Sebagai satu-satunya perguruan tinggi vokasi di Provinsi Lampung, Polinela selalu berupaya agar hasil penelitian para dosennya dapat diterapkan oleh masyarakat, khususnya para petani. "Penelitian ini merupakan langkah awal dalam mengidentifikasi FMA endemik yang ada di Lampung. Kami berencana memperbanyak dan memproduksi fungi mikoriza ini sebagai pupuk hayati yang bisa digunakan oleh petani lokal,” tambah Novi.
Ia juga menegaskan bahwa proses penelitian ini membutuhkan beberapa tahapan dan waktu yang cukup panjang. Namun, ia optimis bahwa hasilnya nanti akan memberikan solusi berkelanjutan dalam mendukung pertanian yang lebih ramah lingkungan, dengan harapan pupuk hayati tersebut dapat diterima dan diaplikasikan oleh masyarakat petani. (***)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4024
Bandar Lampung
1623
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia