Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Polinela Kenalkan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pertanian Greenhouse di Tulangbawang Barat
Lampungpro.co, 07-Aug-2025

Sandy 167

Share

Tim dosen Polinela temui Ketua TP-PKK Tulangbawang Barat, Novianti Novriwan dalam pengenalan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pertanian Greenhouse | LAMPUNGPRO.CO

TULANGBAWANG BARAT (Lampungpro.co) : Sebuah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan pertanian pintar dimulai dengan kegiatan awal pengabdian masyarakat yang mengusung tema Transfer Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pertanian pada Greenhouse.

Inisiatif ini digagas oleh tim peneliti Politeknik Negeri Lampung (Polinela) yang dipimpin oleh Aniessa Rinny Asnaning, M.Eng., bersama dua anggota timnya, Agiska Ria Supriyatna, M.T.I., dan Desty Aulia Putrantri, M.P.

Mereka memulai program pengabdian masyarakat dengan melakukan audiensi bersama Istri Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) sekaligus Ketua TP-PKK, Novianti Novriwan, sebagai langkah awal penjajakan kerja sama.

Kekeringan pada musim kemarau selama ini menjadi kendala utama dalam produktivitas pertanian di Tubaba. Keterbatasan suplai air sering kali membuat petani kesulitan menjaga keberlanjutan tanaman, terutama di lahan yang dikelola secara intensif.

Melihat kondisi tersebut, tim peneliti menawarkan solusi berupa sistem pemanenan air hujan yang sederhana namun efektif. Teknologi ini mencakup pemasangan talang pada atap greenhouse, penampungan air dalam bak khusus, serta sistem filtrasi dasar untuk menjaga kualitas air. Dengan cara ini, air hujan dapat dimanfaatkan kembali sebagai sumber irigasi alternatif yang ramah lingkungan dan berbiaya rendah.

Dalam pertemuan dengan tim peneliti, Novianti menyambut baik inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya sinergi antara akademisi, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk memastikan proyek ini tidak hanya berhenti pada tahap uji coba, tetapi bisa menjadi bagian dari strategi pembangunan jangka panjang di sektor pertanian Tubaba.

“Kolaborasi ini penting agar program benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Kami berharap teknologi ini bisa diterapkan secara luas dan berkelanjutan,” ujar Novianti, Kamis (7/8/2025).

Selain membantu petani menghadapi musim kemarau, teknologi pemanenan air hujan ini juga dirancang untuk mendorong pemberdayaan masyarakat desa. Melalui pelatihan, warga akan dibekali keterampilan dalam mengelola sistem penampungan air, termasuk perawatan fasilitas agar bisa berfungsi optimal dalam jangka panjang.

Sebagai langkah lanjutan, pemerintah daerah bersama tim peneliti berencana merancang proyek percontohan (pilot project) di beberapa desa prioritas. Indikator keberhasilan program ini akan dilihat dari cakupan lahan yang mendapat suplai air, peningkatan hasil panen, serta terjaganya ketahanan pasokan air di musim kering. (***)

Editor : Sandy,

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Bro, Pelajaran Apa yang Kau Petik dari...

Para kepala daerah di Lampung punya kesempatan untuk membuktikan...

19990


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved