BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co) : Dosen Politeknik Negeri Lampung (Polinela) terus mengembangkan keilmuannya dibidang pertanian. Kali ini, dosen dari program studi (Prodi) Teknologi Pembenihan berhasil menciptakan varietas bibit jagung hibrida unggul.
Tim dosen Polinela yang melakukan penelitian terdiri dari Dr. Ir. Jaenudin Kartahadimaja, M.P., (ketua) dengan anggota Eka Erlinda Syuriani, S.P., M.P., dan Jamaludin Adimiharja, S.Tr.P., M.Si.. Hasil pengujian, kata Dr. Jaenudin, menunjukkan penampilan dua galur memiliki karakter agronomi yang superior.
"Dengan memiliki karakter ukuran tongkol yang besar-besar, seragam, sistem perakaran yang kuat, tahan rebah, tahan penyakit bulai, dan umur berbunga relatif genjah," kata Dr. Jaenudin, pada Rabu (18/10/2023).
Lebih lanjut, Dr. Jaenudin, menambahkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi galur mana saja yang unggul sebagai calon varietas jagung hibrida. "Jagung hibrida yang dikembangkan oleh Polinela menggunakan galur inbreed sebagai tetua persilangan. Hal ini dengan memanfaatkan plasma nutfah berbasis lokal lampung," tambahnya.
|| Jagung Hibrida Rakitan Polinela yang penampilannya superior | Ist/Humas Polinela |
Hasil pengujian di lapangan, ujarnya, galur hibrida silang tunggal (single cross) memiliki karakter yang lebih unggul dibandingkan dengan yang silang ganda (double cross). Produktivitas lima galur hibrida single cross yang diuji yaitu berkisar antara 9.1 sampai dengan 13.2 ton per hektar, sedangkan produktivitas galur hibria double cross berkisar antara 8.4 ton sampai dengan 10.9 ton per hektar.
"Dengan demikian potensi hasil galur jagung hibrida silang tunggal (single cross) lebih tinggi, dari yang silang ganda (double cross)," ujar Dr. Jaenudin.
Saat ini, jelas dia, Tanaman Jagung di Indonesia merupakan komoditas strategis dan sumber karbohidrat urutan kedua setelah padi. Produksi jagung nasional tahun 2021 adalah 23,04 juta ton dengan produktivitas tiap hektar rata-rata mencapai 5,5 ton per hektar.
"Benih jagung hibrida merupakan salah satu jenis jagung yang paling banyak dikembangkan dan dibudidayakan oleh petani di Indonesia, yaitu mencapai 76,86%. Dengan presentase petani yang menggunakan benih jagung hibrida yang cukup tinggi dari komposit," terangnya.
Direktur Politeknik Negeri Lampung, Prof. Dr. Ir. Sarono, M.Si. mengatakan hal ini sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam pengabdian dan penelitian. Sehingga, keberlanjutan dari keilmuan yang dikembangkan akan dapat memberikan banyak manfaat kepada masyarakat.
"Polinela sebagai Perguruan Tinggi berbasis pendidikan vokasi diharapkan suatu saat bisa menghasilkan produk-produk hasil penelitian berupa varietas jagung hibrida baru yang unggul. Bisa memberikan solusi dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan baik lokal maupun nasional," kata Prof. Sarono. (***)
#Sumber : Rilis Humas Polinela
Berikan Komentar
Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...
5175
Lampung Selatan
360
Olahraga
684
250
04-Jul-2025
211
04-Jul-2025
641
04-Jul-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia