JAKARTA (Lampungpro.com): Polri mengatakan kalau penyabaran kabar bohong (hoax) yang dilakukan Muslim Cyber Army (CMA) disebar dengan motif politik. Hal itu disampaikan setelah dilakukan penyelidikan dan menangkap sejumlah kelompok MCA.
"Dari hasil pendalaman ini dilakukan dengan kelompok eks Saracen dan MCA, motifnya politik," kata Kasatgas Nusantara sekaligus Staf Ahli Kapolri bidang Sosial dan Ekonomi, Irjen Gatot Eddy Pramono, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/3/2018).
Gatot menyampaikan, penyebar isu penyerangan ulama dan hoax bermasud memecah belah masyarakat. Sehingga muncul keresahan di masyarakat untuk yang berdampak kepada pemerintahan.
"Karena nanti akan muncul keresahan dan rasa ketakutan dan ini akan bisa memecah belah bangsa, yang nantinya akan timbul konflik sosial. Dan kalau tidak bisa diatasi akan muncul anggapan pemerintah tidak bisa mengatasi," kata Gatot.
Polri juga telah mengidentifikasi kelompok MCA tersebut berafiliasi dengan Saracen. Dari hasil penyelidikan diketahui dari 45 peristiwa penyerangan ulama 42 di antaranya adalah hoax. "Kita menemukan isu terkait penyerangan ulama yakni 45 peristiwa. 42 diantaranya hoax," ujar Gatot. (**/PRO2)
�
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4138
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia