AUSTRALIA (Lampungpro.com): Ada kekhawatiran bahwa buaya air asin yang terkenal di Australia dapat menjadi ancaman yang lebih besar bagi manusia. Ahli ekologi menemukan populasi reptil raksasa itu bertambah tiga persen setiap tahun.
Sekedar informasi, buaya air asin, yang dapat memiliki panjang tubuh sampai tujuh meter, didaftar sebagai spesies yang dilindungi pada dasawarsa Tahun 1970-an. Namun, karena perburuan buaya dinyatakan tidak sah, populasi hewan amfibi itu telah pulih secara dramatis.
Ahli Ekologi Margasatwa dan Taman Nasional, Ben Corey, mengatakan kepada Australian Broadcasting Corporation (ABC) reptil itu dalam waktu dekat dapat menimbulkan resiko yang sangat nyata buat mereka yang tinggal di daerah padat di Wilayah Kimberley, Western Australia. "Kami telah melakukan survei mengenai buaya di King River dan bagian lain (Western Australia) sejak 1986. Dan itu adalah survei yang berlangsung paling lama yang pernah kami lakukan buat buaya air asin di Kimberley," kata Corey.
Rekan Corey, Dr Andy Halford, mengatakan penelitian itu menunjuk kepada buaya yang makin banyak bergerak ke dalam daerah kota, karena populasinya terus bertambah. "Saya kira kami tidak terkejut oleh berapa banyak populasinya telah bertambah. Namun, kenyataannya kami menyaksikan 260 sampai 300 persen peningkatan seluruh jumlahnya dari sekitar 30 tahun lalu," kata dia. (*/ANT/PRO2)
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
317
Lampung Selatan
25515
Humaniora
3355
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia