BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Pesenam asal Lampung, Sutjiati Narendra, gagal membela Indonesia dalam ajang SEA Games 2022 di Hanoi, Vietnam. Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), turut membeberkan alasan tidak dikirimnya peraih medali emas PON 2021 Papua.
Ketua Tim Review PPON Kemenpora, Asmawi mengatakan, pihaknya memiliki tolak ukur yang dipersiapkan dengan matang, sehigga ia tidak mau sekedar mengirimkan atlet, tetapi ada tolak ukur yang tepat. Data dan rekam jejak yang mumpuni, menjadi pertimbangan sebelum menilai kelayakan atlet untuk diberangkatkan ke SEA Games.
"Saat ini, Indonesia masuk fase perubahan, jadi tidak semuanya bisa menerima perubahan tersebut. Padahal perubahan ini, sudah merujuk pada peraturan-peraturan yang harus ditaati, untuk kemajuan olahraga Indonesia," kata Asmawi dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Kamis (21/4/2022).
Dari data dan rekam jejak performa mereka selama ini, prestasi Sutjiati ternyata tak bisa melampaui atlet senam yang sudah dipilih untuk berangkat ke SEA Games 2022 yakni Rifda Irfanaluthfi. Rifda dinilai sudah teruji prestasinya untuk level SEA Games, karena berhasil membawa pulang satu emas dan tiga perak pada edisi 2019 di Manila.
Sementara, Sutjiati baru menunjukkan prestasi di ajang PON Papua. Sutjiati pernah tampil di Rhytmic Gymnastics Junior World Championship 2019 di Moskow Rusia, namun tidak bisa lolos dari kualifikasi dan gagal ke babak final, juga tidak mampu bersaing dengan pesenam dari negara tetangga.
"Ini mengacu kepada keputusan PP Persani (persatuan senam), karena induknya di Indonesia tidak mengajukan Sutjiati untuk direview. Jika melihat pencapaian terakhirnya di ajang internasional, hasilnya jauh sekali rangkingnya," ujar Asmawi.
Terlebih jika merujuk hasil di Rusia lalu, Sutjiati hanya mampu berada di posisi ke-47, sehingga belum bisa bersaing dengan atlet Asia Tenggara lainnya. Tidak hanya itu, Asmawi juga mengingatkan, juara PON sejatinya tidak harus berangkat ke SEA Games, ketika kriteria yang disyaratkan tak terpenuhi.
Sebab, dengan prestasi yang dimiliki dan trek record dieven-even sebelumnya, sulit kemampuan mengejar atlet senam negara Asean lainnya. Karena itu, hasil PON bukan menjadi parameter, karena belum tentu hebat di PON, kemudian bisa bersaing di level Asia Tenggara. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Pemkot Bandar Lampung tak perlu cari TPA baru sebagai...
317
Lampung Selatan
25508
Humaniora
3351
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia