Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Provinsi Aceh dan Jambi Belajar Distribusi Pupuk Billing System ke Lampung
Lampungpro.co, 02-Aug-2017

Amiruddin Sormin 1010

Share

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Terobosan Pemerintah Provinsi Lampung mengubah sistem distribusi pupuk bersubsidi dari konvensional ke sistem online, mendapat perhatian di Tanah Air. Distribusi yang dikenal dengan billing system itu menjadi fokus pembenahan Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo agar petani mendapat haknya.

Menurut Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Lampung, Novalia, dua provinsi yang belajar billing systemt Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Jambi. Selain belajar distribusi pupuk, kedua provinsi tersebut juga belajar cetak sawah dan dan jaringan irigasi/pompanisasi. Kunjungan berlangsung selama tiga hari mulai Kamis (20/7/2017).

"Indeks pertanaman masih di bawah 200 dan penyaluran pupuk manual menjadi latar belakang Dinas Pertanian Aceh untuk melakukan kunker. Kabupaten Pringsewu menjadi lokasi yang dipilih untuk meninjau kegiatan pengelolaan lahan, billing system dan jaringan irigasi atau pompanisasi. Pompanisasi yang diterapkan di kabupaten ini mampu meningkatkan IP menjadi 200," kata Novalia, di Bandar Lampung, Selasa (1/8/2017).

Satu minggu berselang, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi berkunjung kerja pada 29--30 Juli 2017. Selama di Provinsi Lampung, rombongan melihat lokasi tata kelola air lahan sawah seperti sumur dalam, ferrocement, dan jaringan irigasi tersier, di Kecamatan Sragi dan Palas, Lampung Selatan.

Selain itu, mereka mempelajari pemanfaatan sumur dangkal untuk usaha tani hortikultura di Kecamatan Way Panji. Rombongan juga mendapatkan tambahan ilmu melalui proses pengolahan abon cabe dan tortilla jagung Kelompok Wanita Tani Kemuning di desa Marga Catur Kecamatan Kalianda.

Menurut Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian Lampung Selatan, Puji Astuti, karakteristik lahan rawa di Kota Jambi yang hampir serupa dengan Lampung Selatan. Namun di Jambi belum termanfaatkan secara optimal. "Mereka ingin mengetahui bagaimana lahan yang asalnya berupa rawa dapat menjadi lahan sawah yang potensial. Selain itu, banyak lahan kering atau tadah hujan belum termanfaatkan karena masalah pengairan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pemanfaatan sumur-sumur dangkal dan dalam untuk pengairan," kata Puji Astuti.

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1320


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved