BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com):�PT�Daya Radar Utama (DRU) terus menunjukkan prestasi dan pencapaian yang membanggakan dalam membangun kemandirian bangsa. Lewat sentuhan karya dan kreativitas para anak bangsa, Industri galangan kapal nasional swasta ini kembali berhasil membangun kapal tangker kedua milik PT Pertamina yang diberi nama MT Papandayan Hull-311.
Sebelumnya, pada Agustus 2017, industri galangan kapal swasta ini juga telah berhasil membuktikan kemampuannya membangun kapal tanker minyak mentah 17.500 LTDW milik PT Pertamina yang diberi nama Panderman. MT Papandayan Hull-311 akan diserahkan secara resmi kepada PT Pertamina di galangan kapal PT DRU, Panjang, Bandar Lampung, Kamis (17/1/2019).
Direktur Utama PT DRU, Amir Gunawan, mengatakan MT Papandayan merupakan hasil karya anak bangsa. Seluruh proyek pembangunan kapal tangker ini dikerjakan putra dan putri Bangsa Indonesia. Tidak ada satu pun tenaga dari luar negeri. "Tentu hal ini menjadi kebanggaan kita semua sebagai Bangsa Indonesia. Pemenuhan kebutuhan tangker nasional bisa dilakukan di dalam negeri. Tidak lagi tergantung dari bangsa lain," kata Amir, Rabu (16/1/2019).
Menurut Amir proses pembangunan MT Papandayan tidaklah singkat. Ia mengapresiasi dan bangga dengan semangat maupun kerja keras para karyawan, serta kerja sama yang baik dari para mitra kerja dalam mendukung penuh proyek pembangunan tanker milik Pertamina tersebut.
"Tanpa putus asa, siang maupun malam, mereka bekerja. Hanya satu tekad pada pekerja yaitu berkarya untuk kepentingan bangsa dan negara dalam membangun sistem distribusi BBM nasional. Mereka telah menjadi pelaku sejarah pembuatan tanker milik PT Pertamina," kata Amir.
Menurut Amir Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar dan dikenal sebagai sebuah negara maritim. Ia menilai sudah sangat tepat pemerintah menetapkan kebijakan di sektor maritim yang bernilai strategis bagi kepentingan nasional. Bila dikaitkan dengan tupoksi PT Pertamina yang begitu kompleks dalam penyediaan sumber energi nasional, kata Amir, sudah tentu keberadaan kapal-kapal tanker yang berstatus milik sendiri sangat dibutuhkan.
Amir menjelaskan PT DRU sebagai salah satu industri galangan nasional milik swasta murni yang bergerak sejak 1972 sangat mendukung kebijakan pemerintah di sektor maritim. Dalam perjalanannya, PT DRU telah banyak membangun berbagai jenis kapal berukuran kecil hingga besar.
Salah satunya membangun MT Papandayan, tanker 17.500 DWT milik Pertamina yang dilengkapi dengan berbagai peralatan tercanggih. MT Papandayan, kata Amir, merupakan kapal tanker minyak mentah kedua milik Pertamina yang dibangun PT DRU. Kapal tersebut sudah dilengkapi dengan peralatan modern yang sesuai dengan mutu standar internasional.
Kapal ini memiliki bobot 17.500 LTDW dengan panjang sekitar 157 meter, kecepatan ABT 13 knots dan sudah dilengkapi peralatan tambahan yang ramah lingkungan. Papandayan merupakan tanker kedua dari tiga kapal yang dipesan Pertamina. "Bagi kami, kepercayaan untuk membangun tanker merupakan bukti kepedulian dan tekad kuat PT Pertamina dalam optimalisasi permberdayaan galangan nasional," ujarnya.
Ia menambahkan proyek pembangunan tanker tersebut bisa dikatakan sebuah proses pembelajaran yang sangat berharga bagi Bangsa Indonesia, khususnya PT DRU. "Kami menyadari sebuah proses pembelajaran juga perlu perjuangan dan pengorbanan yang tidak kecil nilainya, baik pikiran, tenaga maupun finansial. Oleh karena itu, atas kepecayan yang telah diberikan PT Pertamina kami menghaturkan terima kasih," kata Amir.
Kemandirian Bangsa
Amir menambahkan upaya pemerintah dalam menyinergikan seluruh potensi nasional terkait industri perkapalan nasional sudah terbukti. Hal itu dapat terlihat pada pembangunan kapal berbagai jenis dan ukuran yang dikerjakan PT DRU.
Amir menilai kebijakan pemerintah melalui kementerian terkait dengan melibatkan beberapa industri strategis nasional seperti PT Krakatau Steel, PT Pindad, serta industri lainnya, sangat tepat. Hal itu telah terbukti mampu mendukung sebagian kebutuhan equipment atau peralatan yang diperlukan dalam penyelesaian proyek pembangunan kapal. "Demikian juga dari aspek finansial perbankan nasional seperti Bank Negara Indonesia turut andil, sehingga penyelesaian proyek ini berjalan lancar dan baik," ujar Amir.
Amir menilai kondisi ini merupakan kesatuan kekuatan yang dimiliki Bangsa Indonesia dalam upaya mewujudkan kemandirian bangsa. "Ini membuat PT DRU semakin optimis dan semakin siap diberikan kepecayaan kembali untuk membangun kapal-kapal berikutnya, baik ukuran kecil hingga diatas 17.500 DWT." (RLS/PRO3)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4047
Bandar Lampung
2099
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia