BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Usai dikalahkan Badak Lampung FC dengan skor 2-0 dalam laga perdana di Liga 2 Indonesia, Asisten Pelatih PSKC Cimahi Herman Suherman menyebut timnya dalam pertandingan menerapkan strategi menyerang. Namun, kenyataannya PSKC justru balik diserang dan ditekan oleh tim tuan rumah.

"Belum fokusnya lini pertahanan, membuat banyak pemain muda kita, jadi agak sedikit bermasalah dengan mentalnya. Kita formasi ini, harusnya sejak awal untuk menekan. Tapi pelatih kepala punya pandangan lain. Jadi agak lambat penetrasinya. Intinya alur bola didepan lebih lambat," kata Herman Suherman saat jumpa pers usai pertandingan, Minggu (15/3/2020) malam.

Disinggung mengenai kondisi cuaca yang hujan deras selama kurang lebih 20 menit, Herman menilai justru timnya dapat diuntungkan dengan cuaca hujan deras. Sebab, selama ini pihaknha biasa bermain dengan cuaca yang dingin. Sehingga saat kondisi cuaca panas, PSKC merasa kerepotan.

"Sebetulnya babak pertama, cuaca karena panas tidak bersahabat. Sebab, kita biasa bermain di cuaca dingin. Jadi saat cuaca panas kita kerepotan, itu yang membuat kita lengah. Justru babak kedua diuntungkan, dengan cuaca dingin. Jadi bisa saling lepas dalam bermain dari kaki ke kaki," ujar dia.

Herman melihat, kondisi lapangan di Lampung sangat bagus buat bermain bagi timnya. Sebab, dengan kondisi hujan deras sekalipun, lapangan di Stadion Sumpah Pemuda tetap bisa memainkan bola dan diangkat dari kiri ke kanan.

Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Sumpah Pemuda ini, PSKC Cimahi harus takluk dari tim tuan rumah dengan skor dua gol tanpa balas. Kedua gol dari Badak Lampung dicetak oleh, Fajar Handika dimenit ke 30 dan Krismon Gustap Wombaibobo dimenit ke 54. (FEBRI/PRO2)