Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Puluhan Tahun Warga Rawajitu Tulangbawang Andalkan Air Hujan untuk Mandi
Lampungpro.co, 16-Mar-2017

Amiruddin Sormin 1935

Share

RAWAJITU TIMUR (Lampungpro.com): Selama puluhan tahun masyarakat di dua kecamatan yakni Rawajitu Selatan dan Rawajitu Timur, mengandalkan air hujan untuk mandi cuci dan kakus (MCK). Sedangkan untuk air minum terpaksa harus membeli Rp100 ribu rupiah per kubik, dan air minum isi ulang Rp8.000/galon.

"Ini nambah biaya, alasannya listriknya mahal. Sudah berpuluh-puluhaan tahun kami begini," kata Saman, warga Kecamatan Rawajitu Timur, Kamis (16/3/2017).

Warga mengaku heran tak ada upaya serius dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar warga. Jalan rusak parah, listrik tak ada, air bersih juga tak ada. "Masak daerah yang dikelilingi air ini tidak bisa diupayakan disediakan air bersih untuk masyarakatnya," kata Saman dengan nada jengkel.

Terkait hal ini, Kepala Kampung Bumi Dipasena Jaya, Rawajitu Timur, Nafian Faiz, selama ini warga mengandalkan pasokan air dari Gunung Tiga yang berjarak 16 km dari Rawajitu. Air ini disedot pakai perahu klotok lalu diangkut memakai truk tangki. Air inilah yang dipakai untuk minum dan keperluan mandi serta mencuci.

"Seharusnya pemerintah lebih serius menggarap soal air bersih, karena kebutuhan dasar masyarakat. Kalau dikelola dengan benar, bisnis air bersih ini tak ada ruginya. Wong orang jualan pake mobil truk dan klotok aja untung. Apalagi kalau air bersih langsung dialirkan ke rumah penduduk," kata Nafian Faiz.

Menurut dia, ini bukan proyek sosial semata, tapi bisa juga dikelola dengan sistem bisnis dan justru ini sangat menguntungkan. "Tapi kan ini tidak begitu. Saya lihat itu di Rawajitu Selatan ada sumur bor, namun puluhan tahun tapi tak pernah airnya mengalir, bahkan hampir tiap tahun ada proyek pergantian pipa, tapi airnya ngak ada, ini bisnis air, apa bisnis pipa," kata Nafian.

Pihaknya berharap pemerintah membuat bendungan Sungai Pidada, Rawapitu. Airnya bisa buat pertanian, perikanan, dan air bersih. "Saya yakin ini bisa diwujudkan. Kalau di Rawajitu Timur agak susah, harus pake sumur bor itupun kedalaman 200 meter lebih dan airnya juga belum layak minum," kata Nafian. (PRO1)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Setelah Dilantik 20 Februari Lalu, Apakah Keluhan...

Kawan, jangan lupakan jalan pulang: jalan rakyat yang dulu...

11314


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved