BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Puluhan wali murid SD IT Baitul Jannah meminta kejelasan alokasi dana kesiswaan. Menurut PS (35), seorang wali murid, tahun ini biaya daftar ulang naik, sementara ada kegiatan tidak terealisasi. "Peningkatan mutu nggak ada," kata PS kepada Lampungpro.com, Senin (12/6/2017).

PS menyayangkan pihak yayasan yang membebankan biaya listrik dan pajak kepada wali murid. Menurut dia, hal tersebut merupakan rumah tangga yayasan. "Mereka (pihak yayasan) yang untung, wali murid yang bayar pajak dan listrik,"

Menanggapi hal tersebut, Ketua Yayasan SD IT Baitul Jannah Sugirianto membantah tidak adanya kejelasan dana. Sugirianto menjelaskan mutu di SD IT Baitul Jannah terbilang baik. "Toilet ada di dalam, tempat bersih, aman," kata dia.

Bahkan, kata Sugirianto jika ada lomba atas nama sekolah, maka akan difasilitasi penuh. Untuk lomba atas nama pribadi pun sekolah siap memberikan izin. "Ada undangan lomba untuk sekolah, kita kirim siswa full dibiayai dan difasilitasi, kita bimbing," ujar Sugirianto.

Untuk kenaikan biaya daftar ulang diakibatkan kenaikan tarif dasar listrik dan tax amnesty yang harus ditanggung yayasan.  Biasanya, biaya listrik mencapai Rp24 juta per bulan kini menjadi Rp30 juta per bulan. Pihak yayasan, kata Sugirianto, harus melunasi tax amnesty Rp271 juta. "Kami juga kaget yayasan kena tax amnesty," kata Sugirianto.

Total kenaikan biaya daftar ulang Rp230 ribu per tahun. Hal ini menurut Sugirianto sangat sedikit menghitung fasilitas yang diberikan yayasan sangat baik. "Ukuran sekolah IT, Baitul Jannah termurah," tegas dia.

Ia menegaskan pihak yayasan tidak menerima bantuan dari pemerintah. Sehingga, semua biaya dibebankan ke wali murid. "Nanti kalau tarif listrik dan pajak turun, biaya daftar ulang juga turun," ungkap Sugirianto.   (EZAL/PRO2)