JAKARTA (Lampungpro.com): Lifter asal Metro, Lampung, Eko Yulianto Irawan, bakal menerima bonus Rp1,5 miliar setelah meraih medali emas cabang angkat besi kelas 62 kg Asian Games, Selasa (21/8/2018). Bonusnya ada. Sudah dipersiapkan sesuai yang dijanjikan. Satu setengah miliar rupiah, kata Presiden di hadapan media.

Presiden Jokowi tampak beberapa kali berdiri dan memberi hormat, setiap saat Eko berhasil melakukan angkatan clean and jerk. Usai mengalungkan medali kepada para pemenang cabang angkat besi putra, Presiden kembali menyatakan ihwal bonus yang disiapkan untuk Eko Yuli.

Kesuksesan Eko membuat Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Syafruddin, optimistis prestasi atlet Indonesia sesuai dengan harapan rakyat Indonesia. Demikian ditegaskan Syafruddin, usai menyaksikan perjuangan lifter kelahiran Metro, 24 Juli 1989 itu bersama Presiden Joko Widodo, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, di Jakarta International Expo.

Kemenangan Eko di cabang olahraga angkat besi ini, kita sambut dengan gembira. Alhamdulillah, angkat besi memberi optimisme bagi kita semua. Ini menandakan target yang kita perjuangkan masih on the track. Sesuai kalkulasi potensi dan perkiraan kita, target di angkat besi memang di Eko Yuli. Masih sesuai dengan perkiraan dan upaya kita bersama, ujar Syafruddin.

Berjuang di hadapan Presiden Jokowi, dan sejumlah menteri Kabinet, Eko makin menunjukkan kepercayaan dirinya. Alhasil, dia terbukti bisa tampil maksimal dengan total angkatan 311 kilogram dari angkatan snatch 141 kilogram, dan angkatan clean and jerk, 170 sebanyak kilogram.
Eko sukses mengalahkan rekor lifter asal Vietnam, Van Vinh Trink, yang mencatatkan rekor angkatan terbaiknya di 299 kilogram.

Angkatan ini melewati jauh lifter Uzbekistan, Adkhamjon Ergashev, dengan total angkatan sebanyak 298 kilogram. Ini emas kelima bagi Indonesia. Mudah-mudahan dalam seminggu ke depan kalau terus bisa on the track seperti ini kita akan bisa segera melihat kenyataan target sepuluh besar, kata Syafruddin. (PRO1)