Ketua DPP PAN Bima Arya menggelar konferensi pers saat acara PAN Memilih di Kantor DPP PAN (Suara.com/Yaumal)

JAKARTA (Lampungpro.co): Partai Amanat Nasional (PAN), disebut bakal mengusulkan Ketua Umumnya Zulkifli Hasan, untuk dicalonkan sebagai Presiden RI. Selain Zulkifli Hasan, PAN juga disebut mengusulkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi mengatakan, pihaknya mengklaim hingga kini sudah ada 514 DPD PAN diseluruh kabupaten/kota di Indonesia, mengusulkan Zulkifli Hasan. Kini, PAN juga disebut sudah berada di dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di dalamnya ada Partai Golkar dan PPP.

"Mereka bangga, bahwa ketua umum partainya dapat maju berkontestasi dengan partai politik lainnya. Meski demikian, nanti akan diumumkan nama-nama bakal calon pemimpin nasional atau calon presiden dan calon wakil presiden lainnya," kata Viva Yoga Mauladi dilansir Suara.com (jaringan media Lampungpro.co), Sabtu (27/8/2022).

Nantinya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan lewat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN, akan mengumumkan hasil rekomendasinya. Rakernas sendiri, merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi setelah kongres dan berwenang menetapkan kebijakan strategis partai, target kursi, dan suara di Pemilu 2024, serta mengevaluasi kinerja dan program partai.

Sebelumnya, Ketua Panitia Rakernas PAN Bima Arya menjelaskan, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disebut masuk daftar usulan bakal calon presiden, yang dibahas dalam Rakernas PAN. Salah satu kegiatan Rakernas, diantaranya menghimpun usulan perwakilan PAN daerah, dimana mereka akan mengusulkan nama-nama calon presiden yang akan diusung.

"Nama-nama itu sudah ada di-kantong ketua umum, tapi sosok Gubernur Jawa Tengah banyak disebut oleh para kader. Mas Ganjar ini cukup favorit juga di kalangan internal, selain Erick Thohir," jelas Bima Arya.

Dalam Rakernas yang direncanakan dihadiri sekitar 10.000 kader. Mengenai peluang nama Ganjar Pranowo kembali masuk dalam daftar kandidat PAN, Bima Arya mengaku tidak bisa memastikan secara lebih detail, karena dalam nternal PAN masih ada dinamika. (***)

Editor : Febri Arianto