Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Ratusan Warga-Pelajar Trenggalek Lepas 1.000 Tukik Penyu Hijau
Lampungpro.co, 04-Oct-2017

Lukman Hakim 1319

Share

TRENGGALEK (Lampungpro.com): Ratusan warga, penggiat lingkungan dan pelajar ramai-ramai melepas 1.000 ekor tukik jenis penyu hijau (Chelonia Mydas) di Pantai Taman Kili-kili, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (3/10/2017).

Aksi yang diprakarsai komunitas penggiat lingkungan dari Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Konservasi Penyu Taman Kili-kili itu dilakukan secara masal melibatkan berbagai elemen masyarakat yang diberi nama "tradisi ucul-ucul".

Selain melepas anakan penyu sejumlah 1.000 ekor lebih, tradisi ucul-ucul juga ditandai dengan pelepasan seratusan ekor burung berbagai jenis ke alam bebas. "Tradisi ucul-ucul ini menjadi kegiatan tahunan setiap di akhir musim penyu bertelur yang biasanya berlangsung pada periode April-Juni," kata Sekretaris Pokmaswas Konservasi Penyu Taman Kili-kili, Kecamatan Panggul, Eko Margono.

Sebelum pelepasan tukik secara masal itu, dilansir Antara, Eko mengatakan Pokmaswas Konservasi Penyu Taman Kili-kili secara periodik telah melepas tukik-tukik yang lebih dulu menetas.

Selama periode musim bertelur tahun ini total ada sekitar 3.000 ekor tukik yang sudah mereka lepas liarkan ke laut bebas dengan cara melarungnya dari tepi Pantai Kili-kili (Taman Kili-kili).�"Saat ini masih ada satu kelompok telur yang belum menetas dan masih masa inkubasi di tempat khusus dan rutin kami awasi," kata Ari Gunawan, penggiat konservasi penyu lainnya.

Tidak semua telur penyu berhasil menetas. Dari total sekitar 3.600-4.000 butir telur penyu yang berhasil mereka evakuasi dari sejumlah titik lokasi di pantai setempat dan sekitarnya, Eko memperkirakan hanya sekitar 85 persen yang berhasil ditetaskan. Selebihnya gagal menetas karena keterlambatan proses evakuasi atau pemindahan telur ke lokasi konservasi. Di mana, jika lebih dari 24 jam setelah induk penyu bertelur risiko gagal (menetas) tinggi.

"Tahun ini ada sekitar 54 induk penyu yang mendarat di Taman Kili-kili, untuk bertelur. Total ada skeitar 3.000 ekor tukik berhasil menetas. Mudah-mudahan dengan vegetasi pantai yang dilakukan, induk penyu ini akan semakin nyaman bertelur di sini," kata dia.

Masa eram atau inkubasi telur penyu berkisar antara 49 hingga 53 hari. Rentang waktu itu biasanya menghasilkan tukik berjenis kelamin betina.�Pokmaswas juga membuat rekayasa agar masa inkubasi tersebut sedikit lebih lama dan menghasilkan tukik berjenis kelamin jantan.�(**/PRO2)

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22202


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved