Artinya, kata Thamrin, hanya 20 persen dari total pemuda di Kalbar yang mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi. Rendahnya angka partisipasi kasar pendidikan di Kalbar, kata dia, karena masih banyak daerah di Kalbar yang termasuk dalam kategori area terpencil. Sehingga, akses untuk pendidikan masih belum terbuka lebar.�
Tujuannya, untuk menghasilkan lulusan yang bisa memberikan efek positif pada peningkatan ekonomi dan percepatan pertumbuhan regional. Ia menyebutkan pendidikan yang ditargetkan mampu mengatasi masalah ketidakmerataan dan kemiskinan di Kalbar memiliki tiga kriteria utama.�
Pertama, pendidikan konvensional dan vokasi yang memiliki kecocokan dengan kebutuhan industri agar lulusan dapat siap bekerja dan tidak menjadi pengangguran.�Kedua, pendidikan yang dilaksanakan dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi untuk menjangkau calon peserta didik yang berada di wilayah terpencil.�
Ketiga, pendidikan yang menggalakkan pentingnya berwirausaha sehingga mampu menghasilkan efek domino penciptaan lapangan kerja.�"Untuk menjadi negara maju, pemerintah terus mendorong pemuda Indonesia agar menjadi wirausaha dengan memperhatikan dua kunci sukses, yaitu inovasi dan penggunaan teknologi disertai penelitian dan pengembangan berkelanjutan," kata dia. (**/ANT/PRO2)
Berikan Komentar
Sebagai salah satu warga Bandar Lampung yang jadi korban...
4132
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia