Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Rembuk Merah Putih, Pj Sekda Lampung Minta Perkuat Ketahanan Ideologi Pancasila dan Hindari Radikalisasi
Lampungpro.co, 21-May-2025

Febri 261

Share

Pj Sekdaprov Lampung M. Firsada Saat Rembuk Merah Putih | Lampungpro.co

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung, M. Firsada, menyoroti berbagai kejadian terkait fenomena konflik agama baik terorisme, intoleransi, dan radikalisme yang pernah terjadi di Lampung, baik secara asional maupun secara global di masa lampau.

Pj. Sekdaprov Lampung, M. Firsada mengatakan, menjaga kerukunan antar umat beragama dan menolak segala bentuk diskriminasi atas dasar suku atau agama, merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

"Kita ini diciptakan berbeda-beda, laki-laki perempuan, suku, bangsa yang berbeda-beda yang tidak bisa dipisahkan. Sudah bagus Indonesia dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila," kata M. Firsada saat membuka kegiatan rembuk merah putih di Ruang Sungkai Kantor Gubernur Lampung, Rabu (21/5/2025).

Kegiatan Rembuk Merah Putih diselenggarakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Lampung bersama Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT), dengan mengusung tema "Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis dan Cinta Tanah Air."

Dalam upaya menjaga kerukunan, M. Firsada juga turut menanamkan pemikiran yang sangat penting untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang majemuk.

"Dalam beragama, kita menerapkan moderasi beragama, sehingga tidak kuat atau ekstrem ke kanan dengan agama, tidak kuat ke kiri dengan sekuler," ujar M. Firsada.

Dalam kesempatan tersebut, M. Firsada juga menekankan untuk tetap menjaga keutuhan bangsa, dengan menjaga persatuan bangsa dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya  radikalisme, karena radikalisme dan terorisme tidak hanya muncul dalam islam, tapi akan muncul disetiap agama.

Ketua FKPT Lampung ini juga mencatat, survei indeks potensi radikalisme di Lampung pada tahun 2023 masih di angka 12,3 persen dan di tahun 2024 turun 0,3 persen, ini tergantung sikap masyarakat terhadap fenomena konflik agama.

"Kelompok radikalisme ini terus berkembang, karena ada banyak cara yang dilakukan seperti tidak mau menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lainnya, bahkan sering membidahkan orang lain," sebut M. Firsada.

Oleh karenanya, M. Firsada menghimbau masyarakat khususnya generasi muda agar memperkuat literasi dengan pengetahuan ilmu dan juga sejarah, dan jangan terbawa paham-paham yang bisa menganggu persatuan dan kesatuan. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Geger Ijazah Palsu, Rismon Hasiholan Sianipar, dan...

Andai ada 10 saja media dan jurnalis yang menjadi...

2573


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved