BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Sampah laut kiriman dari Bandar Lampung terus menghantui para pengelola tempat wisata di sepanjang Teluk Lampung, Pesawaran. Sampah berisi berbagai material ini membuat pengelola harus kerja ekstra, membuang sampah dengan peralatan seadanya.

Menurut Raden M. Rizal, pengelola wisata Tegal Mas, Pesawaran, jika ada angin utara berton sampah dari Bandar Lampung akan mendarat di sepanjang pantai. "Kami harus mengerahkan exavator untuk mengeruk sampah. Tapi banyak juga yang pakai alat seadanya," kata Rizal, kepada Lampungpro.com, Minggu (29/4/2018).

Dia menilai jika masalah sampah ini tidak segera diatasi, bakal berdampak buruk terhadap pariwisata Teluk Lampung, yang selama ini jadi andalan menaikkan kunjungan wisata Lampung. Di kawasan ini, terdapat sejumlah destinasi pavorit wisatawan seperti Pantai Mutun, Sari Ringgu, Pantai Klara, dan Pulau Pahawang. "Kondisi sampah ini sangat memprihatinkan," kata Rizal.

BACA JUGA:  Menyeramkan, Kawasan Wisata Teluk Lampung Dipenuhi Berton Sampah

Fenomena sampah di Teluk Lampung bukan hanya terjadi 1-2 tahun ini. Menurut penggiat lingkungan dari Walhi Lampung, Muazir Susanto, lingkungan yang tercemar berdampak buruk terhadap kesehatan dan merusak ekosistem. "Jangan sampai masyarakat merasa pemerintah melakukan pembiaran untuk hal ini. Apa yang dilakukan pemerintah selama ini?" kata Susanto.

Dia mendorong pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan melibatkan partisipasi perusahaan sekitar Teluk Lampung agar peduli dan berperan pula terhadap perwujudan lingkungan pesisir yang sehat dan bersih. "Jika masalahnya adalah anggaran, menjadi hal yang lucu bila pemerintah daerah tidak memepertimbangkan anggaran dana untuk persoalan ini," kata Susanto. (PRO1)