NATAR (Lampungpro.com): Kemacetan panjang di pintu keluar Bandara Radin Inten II, Lampung Selatan, menjadi momok bagi setiap penumpang dan penjemput. Antrian panjang di pintu keluar makin parah jika terjadi kedatangan pesawat hampir bersamaan.
Kemacetan akibat antrian pembayaran parkir itu bahkan bisa mencapai terminal kedatangan selama 15-20 menit. Warga mengusulkan agar membuat pintu keluar baru di dekat terminal kedatangan atau menambah pintu keluar dua lagi. "Saat masuk, kedatangan kendaraan tidak bersamaan, sehingga dua pintu masuk cukup. Namun saat kembali, penjemput berangkat hampir bersamaan. Seharusnya dibuatkan lagi pintu keluar," kata Muhammad Sobirin, warga Bandar Lampung, Selasa (25/4/2017).
Pengelola Bandara, kata Sobirin, seharusnya mengantisipasi kedatangan pesawat yang bersamaan akibat delay. Apalagi, kata dia, jumlah penerbangan makin bertambah. Dua pintu keluar dinilai tidak layak lagi, apalagi harus memutar panjang. "Perlu evaluasi ulang, adanya pintu masuk dan keluar parkir Bandara. Setiap kedatangan pesawat selalu saja macet, karena ketidaksamaan antara pintu masuk dan keluar, sehingga berakibat overnya lahan parkir," kata Sobirin.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, penumpang pesawat udara yang berangkat dari Bandara Raden Inten II pada Februari 2017 sebanyak 76.767 orang. Sedangkan penumpang pesawat udara yang datang Februari 2017 sebanyak 73.562 orang. Barang yang dimuat sebanyak 548.408 kg. (PRO1)
Berikan Komentar
Kalau pupuk dan BBM distribusinya bisa tertutup, harusnya Elpiji...
268
Bandar Lampung
11632
Bandar Lampung
2450
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia