BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.com): Setiap masyarakat wajib membedakan yang mana hak paten, hak cipta, dan lain-lain. Hal itu dikatakan Kasubdit Pemeriksaan Paten, Dr. Mercy Marvel dalam Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian 2017 dengan tema "Peran Perguruan Tinggi dalam Mendorong Produk yang Ber-HKI untuk Pengembangan Bisnis dan Teknologi" yang dilaksanakan di Grand Ballroom Emersia Hotel, Bandar Lampung, Rabu (25/10/2017).

Seminar itu diselenggarakan Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya. Menurut dia, selama ini masyarakat sering keliru perihal hak paten dan hak kekayaan intelektual lainnya. Dia juga mengatakan banyak dari masyarakat saya kira masih keliru soal ini. Kita bisa bedakan bahwa tidak semua jenis teknologi bisa memiliki hak paten.

"Karena hak paten ini dibuat agar masyarakat lainnya tidak menciptakan barang yang sudah dibuat dan dipatenkan. Bisa juga hak paten yang berlanjut, misal membuat barang yang kemudian di Inovasi dan wajib membuat hak paten baru lagi," kata Dr. Mercy Marvel.

Seminar Nasional ini menghadirkan pembicara Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual Kemenristekdikti Dr. Sadjuga, M.Sc , Kasubdit Pemeriksaan Paten Dr. Mercy Marvel, Pemeriksa Paten Madya Ir. Nizam Berlian.

Sebelumnya, Rektor IIB Darmajaya Ir Firmansyah Y. Alfian, MBA. MSc., menjelaskan IIB Darmajaya yang merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Lampung memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Menurut Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah II-B Lampung ini, peningkatan kualitas Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat tersebut dicapai dengan mengembangkan produk-produk ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di Indonesia dalam persaingan global.