Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Siap Sambut Prodi Kedokteran Hewan, Unila Bakal Studi Banding Bareng Universitas Lain
Lampungpro.co, 22-Apr-2024

Febri 150

Share

Rektor Unila Saat Audiensi Dengan Disnakkeswan Lampung Hingga PDHI Lampung | Lampungpro.co/Dok Unila

BANDAR LAMPUNG (Lampungpro.co): Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng, menerima audiensi delegasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Lampung, Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung, dan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Lampung di Ruang Kerja Rektorat Unila, Jumat (19/4/2024).

Delegasi yang hadir yakni Anwar Fuadi beserta Tim Disnakkeswan Lampung, drh. Puji Hartono, M.P dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung, dan drh. Sugeng Dwi Hastono dan tim dari PDHI Cabang Lampung.

Hadir pula dalam audiensi tersebut, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran Unila, perwakilan Fakultas Pertanian, dan LP3M Unila mendampingi pertemuan tersebut.

Pertemuan bertujuan untuk membahas kerjasama pembentukan Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH) di Lampung, sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dokter hewan, serta memberi peluang tinggi kepada masyarakat lokal di Lampung.

Dalam pertemuan tersebut dijelaskan, gagasan pembentukan PSKH bermula dari arahan Gubernur Lampung dalam audiensinya dengan PDHI tentang pembentukan PSKH di Lampung, untuk menggali data dukung potensi dan peluang dalam pembentukan PSKH maka perlu diadakan�Focus Group Discussion (FGD).

Menindaklanjuti arahan tersebut, Disnakkeswan Lampung melakukan audiensi dengan Dekan Fakultas Kedokteran Unila pada 6 Februari 2024, dan melaksanakan FGD pada 28 Februari 2024 di Aula Disnakkeswan Lampung.

FGD pembentukan PSKH tersebut, dihadiri peserta berasal dari sektor pemerintah, akademisi, asosiasi peternak, pecinta hewan kesayangan, perusahaan pakan dan obat hewan, serta instansi vertikal terkait.

Hasil rumusan FGD tersebut, diantaranya berisi penjelasan mengenai Lampung memiliki populasi sapi tertinggi di Pulau Sumatera dan merupakan lumbung ternak nasional.

Lampung sangat rentan terhadap penularan dan penyebaran Penyakit Hewan Menular Strategis (PMHS) serta penyakit zoonosa baik pada ternak, satwa liar, maupun hewan kesayangan.

Jumlah dokter hewan di Lampung yang ada saat ini, masih jauh dari ideal dan sebaran jumlah dokter hewan tidak merata di kabupaten/kota.

Hal ini terlihat dari tidak adanya dokter hewan PNS (Pesisir Barat dan Way Kanan) dan belum terdapat Pejabat Otoritas Veteriner (POV) di Tulang Bawang, Pesisir Barat, Way Kanan, dan Lampung Barat.

Jumlah SDM dokter hewan tercatat 128 orang yang tersebar di 15 kabupaten/kota, paramedik veteriner 341 orang, petugas inseminator/PKB/ATR 508 orang, dan penyuluh (non medik) 408 orang.

Dari data-data tersebut, maka kebutuhan terhadap tenaga kesehatan hewan terutama dokter hewan sangat diperlukan dalam pembangunan peternakan dan kesehatan hewan di Lampung, terlebih lagi, Lampung memiliki sarana dan prasarana yang baik dalam proses pembelajaran kedokteran hewan.

Sarana prasarana itu diantaranya Rumah Sakit Hewan (RSH), Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan), Rumah Potong Hewan Ruminansia dan Unggas, Kebun Binatang/Taman Satwa, Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Taman Nasional Bukit Barisan (TNBBS), Instalasi Karantina Hewan, Perusahaan Peternakan, Industri Pakan Ternak dan Farmasi, Laboratorium Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Sarana dan Prasarana Kuliah dan Praktik Lapang di Universitas, dan lain sebagainya.

Keberadaan FKH se-Indonesia sebagai penyokong terwujudnya kesehatan nasional saat ini, ada 14 fakultas dan hanya ada dunia di Sumatera yakni Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universitas Negeri Padang (UNP).

Sementara jumlah dokter hewan terdaftar di PDHI sebanyak 13.000 dokter hewan, sedangkan jumlah kebutuhan dokter hewan di Indonesia minimal 30.000 dokter hewan.

Dengan PSKH di Lampung, diharapkan akan mencetak sumber daya manusia (SDM) dokter hewan yang berkompeten dan unggul baik untuk kebutuhan regional, nasional, maupun internasional yang menguasai berbagai bidang kesehatan ternak, ikan, satwa liar, dan akuatik, serta hewan kesayangan.

Rektor Unila, Prof. Lusmeilia Afriani mengatakan, pihaknya turut menyambut baik rencana pembentukan PSKH tersebut di Unila.

"Unila akan melakukan studi banding ke universitas lain yang memiliki PSKH lebih dahulu, agar dapat mempersiapkan program studi ini dengan baik," kata Lusmeilia Afriani.

Selain Fakultas Kedokteran, pembentukan program studi ini akan turut melibatkan Fakultas Pertanian yang memiliki SDM di bidang peternakan.

"Unila juga akan menginventarisir jumlah dosen yang dibutuhkan untuk PSKH dan melakukan pengusulan dosen yang dibutuhkan pada saat perekrutan CPNS atau PPPK, intinya kami menyambut baik dan tentu ini akan menjadi program kita selanjutnya," ujar Lusmeilia Afriani.

Selanjutnya LP3M akan memberikan dukungan hingga pada pengusulan program studi ke pimpinan, dimana Unila juga telah membentuk tim terpadu bersama dengan Disnakkeswan, Balai Karantina, PDHI, dan praktisi-praktisi lainnya. (***)

Editor : Febri Arianto

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Arinal Djunaidi Manusia Penuh Keberuntungan, Akankah Menang...

Pasalnya, menurut catatan Nyonya Lee tak pernah dua kali...

22158


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved