Geser ke atas
News Ekbis Sosok Halal Pelesir Olahraga Nasional Daerah Otomotif

Kanal

Simalakama Petani Singkong Lampung Timur, Dipanen Cuma Rp600/Kg, tak Dipanen Jadi Akar
Lampungpro.co, 21-Mar-2021

Amiruddin Sormin 6269

Share

Anggota DPRD Provinsi Lampung Ahmad Giri Ahmad (tengah) saat di lapak singkong Desa Sripendowo, Bandar Sribhawono, Lampung Timur, Minggu (21/3/2021). LAMPUNGPRO.CO

BANDAR SRIBHAWONO (Lampungpro.co): Para petani ubikayu alias singkong di Lampung Timur, kini menghadapi situasi dilematis. Rata-rata usia tanaman singkong di kabupaten produsen singkong keempat terbesar di Lampung ini berusia di atas delapan bulan hingga di atas setahun.

 

"Sampai sekarang, petani masih menahan cabut singkong sambil menunggu harga membaik. Namun hingga kini harga belum membaik dan rata-rata umur tanaman di atas delapan bulan yang seharusnya sudah harus dicabut. Lama-lama akan jadi akar jika tak dicabut," kata Kepala Desa Waringin Jaya, Kecamatan Bandar Sribhawono, Sri Wahyuni, kepada Lampungpro.co, Minggu (21/3/2020).

Harga singkong di Sribhawono dan sekitarnya, masih bertahan Rp600/kg dengan potongan hingga 30%. Kondisi ini menyebabkan petani bertahan tidak mencabut singkong. Namun ada juga yang mencabutnya karena ingin segera mengganti dengan tanaman lain.

Menurut Habibi, petani singkong dari Kecamatan Sekampung Udik, dia terpaksa mencabut singkongnya dengan harga Rp400/kg, pada Kamis (18/3/2021). "Dicabut aja agar singkong hilang dari kebun. Sekarang lebih baik lahannya disewakan daripada tanam singkong," kata Habibi.

Selain bertahan tidak mencabut singkong, petani juga tak menanam singkong karena takut kembali rugi. Menurut Kepala Desa Sripendowo, Kecamatan Bandar Sribhawono, Ngadio petani menunggu harga singkong hingga naik menjadi Rp1.000/kg. "Kalau harga Rp1.000/kg dengan potongan 15%, petani masih dapat sedikit untung," kata Ngadio.

Atas kondisi ini, Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Daerah Pemilihan Lampung Timur, Ahmad Giri Akbar, yang sedang sosialisasi ideologi Pancasila di Bandar Sribhawono, mengunjungi salah satu lapak singkong di Jalan Ir. Sutami, Bandar Sribhawono. Lapak ini biasa mengirim singkong ke pabrik Bumi Waras, di Rumbia, Lampung Tengah.

Menurut Okta, pemilik lapak, sejak Kamis (18/3/2021) ada kenaikan harga Rp900/kg di pabrik dengan refaksi 13%. Sehingga, harga singkong di tingkat lapak Rp660/kg tanpa potongan. Selisih harga tersebut, kata Okta, untuk biaya angkut ke pabrik dan bongkar muat. 

Setiap hari dia mengirim sekitar 60 ton singkong ke pabrik BW Rumbia. Lapak yang merupakan kepanjangan tangan Bumi Waras ini biasanya menampung singkong dari berbagai sentra di Lampung Timur, seperti Desa Bandar Agung, Sadar Sriwijaya, hingga Mekar Jaya. 

"Memang kondisinya petani menahan panen sambil menunggu harga membaik. Rata-rata umur singkong di sini satu tahun dan yang masuk ke sini dipanen dengan umur setahun," kata Okta. 

Anjloknya harga singkong, menurut Ahmad Giri Akbar, menjadi keluhan petani setiap kali reses. "Kami akan sampaikan ini pimpinan DPRD Provinsi Lampung karena memang ada rencana membentuk panitia khusus atau pansus untuk perbaikan harga singkong ini," kata Ahmad Giri Akbar yang berasal dari Fraksi Partai Gerindra itu.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTH) Provinsi Lampung, sejak 2014 luas tanaman singkong di Lampung Timur terus merosot karena persoalan harga. Pada 2014, luas lahan tanaman singkong tercatat 53.740 hektare (ha), lalu turun menjadi 48.092 ha di 2015, 52.289 ha (2016), 42.994 ha (2017), 35.927 ha (2018), dan 30.776 ha di 2019.

Penurunan luas lahan ini berdampak pada kinerja produksi yang terus turun. Pada 2014 produksi singkong Lampung Timur tercatat 1.433.094 ton, 1.224.711 ton (2015), 1.294.412 ton (2016), 1.184.497 ton (2017), 909.794 ton (2018), dan 891.104 ton di 2019. Sedangkan di 2020 produksi singkong Lampung Timur turun drastis yakni tinggal 589.094 ton. (PRO1)

 

Berikan Komentar

Kopi Pahit

Artikel Lainnya
Pilgub Lampung, Peruntungan Arinal Djunaidi Berhenti di...

Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...

1265


Copyright ©2024 lampungproco. All rights reserved