JAYAPURA (Lampungpro.co): Program makan bergizi gratis (MBG) terus dioptimalkan pelaksanaannya di Papua, dengan menyasar kelompok utama ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah dua tahun (Baduta) melalui koordinasi antar-lembaga, serta siswa sekolah dasar dan menengah, sebagai bagian dari upaya nasional menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) melalui Kepala Wilayah Papua, Sarles Brabar, mengonfirmasi adanya kerja sama strategis dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU). "Kami itu mengurus ibu hamil, ibu menyusui dan Baduta untuk memperoleh gizi yang seimbang," kata Sarles Brabar.
Sarles menekankan, seluruh dapur MBG yang tersebar di kota dan kabupaten di Papua wajib berkoordinasi dengan BKKBN atau Kemendukbangga, agar distribusi makanan bergizi tepat sasaran. "Kolaborasi ini bentuk sinergi kami dengan BGN," ujar Sarles Barbar.
Tak hanya fokus pada gizi, Sarles juga menyoroti pendekatan pemerintah terkait Program Keluarga Berencana (KB). Ia menegaskan, pemerintah mendorong perencanaan keluarga yang sehat dan terencana guna memastikan kesejahteraan ibu dan anak.
Sementara itu, program MBG di Merauke kembali berjalan sejak 28 Mei 2025, setelah dilakukan evaluasi teknis untuk peningkatan mutu layanan disejumlah sekolah, dengan kembalinya program ini disambut antusias oleh siswa, guru, dan orang tua.
"Kami senang MBG sudah kembali, karena anak-anak jadi lebih semangat ke sekolah. Mereka suka karena bisa makan bersama teman-teman," ungkap Herni Pasoluran, yang menjadi guru dan penanggung jawab program MBG di SD Don Bosco Budhi Mulia, Merauke.
Herni menyebut, selama program terhenti, pihak sekolah harus mengingatkan orangtua agar menyiapkan bekal. Selama jeda pelaksanaan, sekolah mengingatkan pentingnya bekal bergizi dari rumah sebagai bagian dari edukasi gizi keluarga.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Merauke, Mariana Lusi Lalong menambahkan, pihaknya juga turut mengapresiasi keberlanjutan program tersebut. Ia menilai, program MBG sangat berdampak terhadap konsentrasi belajar siswa.
"Anak-anak lebih fokus belajar kalau perutnya tidak kosong, jadi kami berharap agar program ini terus berjalan secara konsisten dan berkesinambungan," tambah Mariana Lusi Lalong.
Program MBG di Papua, juga menjadi salah satu ujung tombak pemerintah dalam menangani persoalan gizi dan ketimpangan kesehatan, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki tantangan geografis dan akses terbatas.
Dengan adanya sinergi lintas sektor dan komitmen yang konsisten, program tersebut, diharapkan menjadi fondasi kuat bagi tumbuh kembang anak-anak Papua dan generasi penerus bangsa. (***)
Editor : Febri Arianto
Berikan Komentar
Ini adalah refleksi tajam terhadap etos kerja jurnalisme lapangan,...
3505
Mesuji
358
Olahraga
381
Lampung Selatan
1187
404
14-Jun-2025
358
14-Jun-2025
381
14-Jun-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia