PULAU TABUAN (Lampungpro.co): Pagi itu, Selasa (23/11/2021) sekitar pukul 06.00 WIB, sejumlah siswa sekolah dasar berkumpul di pinggir pantai. Mereka hendak melakukan perjalanan laut menuju sekolah di daratan yang berjarak tempuh 1 jam lebih ingin ikut Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) menumpang perahu jukung bermesin ketinting.
Ada 24 siswa SDN Sawang Balak, Pulau Tabuan, Kecamatan Cukuh Balak, Tanggamus yang harusnya segera diberangkatkan. Tapi cuaca pagi itu turun hujan dan angin barat berhembus kencang. Mereka terpaksa harus menunda waktu keberangkatan dan berteduh di gubuk beratap daun kelapa di pinggir pantai supaya tak kehujanan.
"Kami harus tunda dulu keberangkatan, karena angin kencang dan turun hujan. Khawatir kalau ada apa-apa di tengah laut nanti," kata Agussahmi, guru yang ikut mendampingi siswa SDN Sawang Balak saat hendak mengikuti kegiatan ANBK.
Setelah menunggu lebih dari satu jam, walau masih berlangsung hujan rintik, tiga perahu jukung carteran itu akhirnya diberangkatkan. Siswa dibagi manjadi tiga kelompok, satu perahu jukung berisi masing-masing berisi delapan siswa ditambah tiga guru pendamping dan dan awak perahu, sehingga total isi perahu 13 orang.
Bagi siswa, setiap berangkat ke sekolah adalah pertarungan nyawa. "Di ibukota kecamatan kami akan mengikuti penilaian sekolah berbasis Komputer selama tiga hari. Jadi kami harus menginap dua malam di sana, ini dilakukan karena di pulau tak ada fasilitas yang memadai, baik itu peralatan komputer maupun layanan akses internet di Pulau Tabuan," kata Rofi, operator sekolah SDN Sawang Balak.
Di tempat lain, Kepala Pekon Sawang Balak, Adi Munawar, membenarkan bahwa di Pulau Tabuan, khususnya di dua pekon yakni Suka Banjar dan Sawang Balak, tak ada akses telekomunikasi. "Jangankan untuk internet, untuk telepon voice saja susah. Kasihan anak-anak yang hendak belajar, kami ini terpencil, terisolir dan minim fasilitas. Ini menyebabkan pekon kami jauh tertinggal dari daerah daratan," kata Adi Munawar.
Dia menyampaikan, untuk mengentaskan ketertinggalan dan keterisoliran warga Pulau Tabuan, ada cara cepat yakni dengan membuka akses internet untuk wargan. Dia berharap pemerintah Kabupaten Tanggamus, segera mewujudkan keinginan warga dengan menghadirkan akses komunikasi dan informasi di Pulau Tabuan.
"Dengan adanya jaringan internet jarak jauh terasa dekat, dengan internet pekerjaan dan urusan pemerintahan pekon juga sekolahan bisa lebih cepat diselesaikan. Selain itu, akan memangkas waktu dan biaya. Lebih dari itu, dengan adanya jaringan internet warga akan banyak mengakses berbagai informasi dan pengetahuaan," kata dia. (***)
Editor: Amiruddin Sormin, Laporan: Nafian
Berikan Komentar
Saya yakin kekalahan Arinal bersama 10 bupati/walikota di Lampung...
1436
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia