JAKARTA (Lampungpro.com): Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menembak mati empat terduga teroris di Terminal Pasirhayam, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (13/5/2018) pukul 02.00 WIB. Satu dari terduga teroris tersebut berinisial HS (23), merupakan warga Lampung yang beralamat di Kotabumi, Lampung Utara.

Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Setyo Wasisto, tiga terduga lainnya BBN (20) warga Kebayoran Jakarta Selatan, DCN (23) warga Kebumen Jawa Tengah, dan AR (35) warga Pekalongan Jawa Tengah.  Para terduga, menurut Setyo Wasisto berasal dari Kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jabodetabek. Mereka merupakan sel tidur yang bangkit menjelang Ramadhan dan Lebaran.

"Mereka dari Kelompok JAD yang dipimpin K dan DS. Keduanya sekarang menjadi napi teroris. Mereka merencanakan penyerangan pos polisi di wilayah Jakarta, Bandung, dan Mako Brimob, dengan cara hit and run menggunakan senjata api, dan panah yang ujungnya ada bom," kata Setyo Wasisto dalam konfrensi pers di Mabes Polri, Minggu (13/5/2018).

Kronologi penembakan itu, menurut Setyo Wasisto, keempat pelaku yang menggunakan mobil Honda Brio warna silver bernopol F 1614 UZ, diikuti pergerakannya sejak dari Sukabumi. Saat memasuki Cianjur, di perempatan Terminal Pasirhayam, terduga teroris yang mengetahui keberadaan petugas mencoba melarikan diri dengan masuk ke dalam kawasan terminal.

Densus 88 yang mendapati hal tersebut langsung melakukan pengejaran, namun saat dihentikan keempat terduga teroris mencoba melawan dengan senjata api yang mereka bawa. Keempat terduga teroris terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan.

Petugas mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu unit mobil yang ditumpangi terduga teroris, dua pucuk senjata api rakitan jenis revolver, tiga buah tas yang diduga berisi bahan peledak, dua buah pelindung kepala (helm), satu lembar kertas bergambar sketsa rakitan senjata api, barang bukti lain seperti SIM, KTP, dan ATM. (PRO1)