Tatapan matanya yang berkaca-kaca, Suparno tidak mampu menyembunyikan kebahagiaannya sambil bercerita.
“Dulu panen hanya satu kali, jika diuangkan sekitar Rp45 juta. Sekarang bisa tanam tiga kali. Kalau panen sukses semua, setahun bisa dapat Rp135 juta,” tuturnya bangga seraya tersenyum kecil.
Sambil menatap sawahnya, Suparno mengaku bahwa dulu harga tanah sawah Rp300 juta saja sulit laku.
Namun, menurutnya kini dengan tersedianya listrik dari PLN, harganya naik menjadi Rp700 juta per hektare.
Pengalaman serupa datang dari Komang Andriani, petani perempuan tangguh yang sudah berkali-kali merasakan kesal akibat mesin alkon miliknya yang sering merepotkan.
“Dengan listrik, kami lebih hemat dan lebih tenang. Tinggal pencet, air langsung mengalir. Tidak seperti alkon yang sering merepotkan. Biaya operasional turun dari Rp5 juta menjadi Rp3 juta per musim. Selisihnya bisa buat beli obat hama dan pupuk ,” jelasnya.
Transformasi besar ini dimulai ketika PLN membangun infrastruktur kelistrikan masif di hamparan sawah tersebut.
Berikan Komentar
Bang Amiruddin Sormin namaya. Dari situlah, awal perkenalan kami,...
33990
PLN
364
Kominfo Lampung
175
226
02-Dec-2025
196
02-Dec-2025
Universitas Lampung
Universitas Malahayati
Politeknik Negeri Lampung
IIB Darmajaya
Universitas Teknokrat Indonesia
Umitra Lampung
RSUDAM Provinsi Lampung
TDM Honda Lampung
Bank Lampung
DPRD Provinsi Lampung
DPRD Kota Bandar Lampung
DPRD Kota Metro
Pemrov Lampung
Pemkot Bandar Lampung
Pemkab Lampung Selatan
Pemkab Pesisir Barat
Pemkab Pesawaran
Pemkab Lampung Tengah
Pemkot Kota Metro
Pemkab Mesuji
Pemkab Tulangbawang Barat
Suaradotcom
Klikpositif
Siberindo
Goindonesia